Sony menjual gedungnya di Tokyo -yang merupakan salah satu gedung ikonik mereka- dengan nilai sekitar US$1,2 miliar.
Gedung bertingkat 25 itu, yang dibangun di atas lokasi yang sering disebut sebagai ‘tanah suci’ Sony, terletak tidak jauh dari kantor pusatnya.
Selesai dibangun pada tahun 2011 untuk menampung 5.000 pekerja di unit TV dan suara, gedung ini menjadi tempat peluncuran TV jenis Trinitro.
Pembelinya adalah Nippon Building Fund dengan kepemilikan 60% dan sisanya dimiliki investor yang tidak disebutkan namanya.
Namun Sony masih akan tetap menggunakannya selama lima tahun mendatang.
Sony, yang sedang membutuhkan uang tunai untuk membayar utangnya, menghadapi masalah dengan menguatnya mata uang yen sebelum dan setelah krisis keuangan 2008.
Masalah penguatan yen tersebut juga dihadapi oleh industri elektronik Jepang lainnya, seperti Panasonic dan Sharp.
Sementara pada saat bersamaan muncul pula pesaing baru yang kuat, antara lain Samsung dari Korea Selatan.
KAORI Newsline | sumber
Bagaimanapun belakangan ini nilai mata uang Yen mulai melemah dan awal Februari tahun ini. Sony melaporkan penurunan kerugian sekitar 75% dalam periode Oktober-Desember 2012.
 
 





