Jepang Kembangkan Masjid Berjalan, Target Diproduksi di Indonesia

0
Mobile Mosque
Masjid Berjalan produksi Yasuharu Inoue, CEO Yasu Project Co. © Photo courtesy of Tribunnews.com/Richard Susilo

Jepang kembali menghadirkan inovasi yang menarik perhatian dunia. Sebuah proyek Masjid Berjalan atau Mobile Mosque berhasil dikembangkan oleh Yasuharu Inoue melalui Yasu Project Co., Ltd. sejak 2018. Inisiatif ini awalnya disiapkan untuk menyambut Olimpiade Tokyo 2020, namun kini justru berkembang menjadi misi perdamaian dunia. Menurut Inoue, tujuan utamanya adalah memberikan kenyamanan bagi umat muslim agar bisa beribadah di mana pun mereka berada.

Fasilitas Lengkap dalam Masjid Berjalan

Dari luar, masjid berjalan ini tampak seperti truk besar. Namun, begitu sisi truk dibuka, ruang salat seluas 48 meter persegi siap menampung hingga 50 jamaah. Kehidupan di Jepang yang penuh dengan teknologi tercermin dalam fasilitasnya—mulai dari ruang wudhu, pendingin udara, generator listrik, hingga sistem otomatis yang membuat masjid siap digunakan hanya dalam lima menit. Inovasi ini memungkinkan umat muslim beribadah di lokasi acara besar, stadion, atau wilayah yang jauh dari masjid permanen.

CEO Yasu Project Co.Ltd. Yasuharu Inoue (kiri) pembuat Mobil Masjid, CEO Relive Co.Ltd, Takashi Sasaki (tengah) dan Taro Shirato, CEO Athlonia Corp. Japan saat jumpa pers Kamis (2/10/2025) ini di Tokyo.
© Photo courtesy of Tribunnews.com/Richard Susilo

Jejak di Berbagai Event Internasional

Kehidupan di Jepang yang menjunjung tinggi keramahan juga tercermin dari kehadiran masjid berjalan di berbagai acara dunia. Fasilitas ini sempat hadir di Rugby World Cup Jepang 2019, Olimpiade dan Paralimpik Tokyo 2020, hingga demonstrasi publik di Tokyo Tower pada September 2025 yang banyak dihadiri warga Indonesia. Kehadiran mobile mosque dianggap sebagai simbol omotenashi atau keramahan khas Jepang terhadap pengunjung muslim dari berbagai negara.

Target Produksi di Indonesia

Menariknya, Yasuharu Inoue menegaskan bahwa target berikutnya adalah memproduksi masjid berjalan di Indonesia. Versi yang akan dibuat lebih ramping dengan kapasitas 25 orang, menyesuaikan kebutuhan di negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Kehidupan di Jepang yang serba praktis coba diadaptasi ke konteks Indonesia dengan biaya pembuatan sekitar Rp13 miliar per unit. Selain dijual, proyek ini juga menyediakan opsi sewa dengan tarif harian. Melalui inisiatif Mobile Mosque Peace Contribution Project, Yasu Project berharap bisa bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mendukung keberlangsungan inovasi unik ini.

KAORI Newsline | Sumber

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses