Fuji TV Gugat Dua Mantan Petingginya

0
skandal fuji tv
Mantan Direktur Fuji TV Koichi Minato (kiri) dan mantan managing director Fuji TV Toru Ota (kanan) © Kyodo

Perusahaan penyiaran besar Jepang, Fuji TV, resmi menggugat dua mantan pejabat tingginya dengan nilai mencapai 5 miliar yen atau sekitar 5 miliar rupiah. Gugatan ini diajukan ke Pengadilan Distrik Tokyo dan ditujukan kepada mantan direktur Koichi Minato serta mantan managing director Toru Ota.

Latar Belakang Skandal

Kasus ini berawal dari skandal pelecehan seksual yang melibatkan pembawa acara populer Masahiro Nakai dengan seorang mantan karyawan perempuan. Menurut laporan, peristiwa itu terjadi pada Juni 2023, namun baru mencuat setelah dilaporkan sebuah majalah mingguan pada Desember tahun yang sama. Skandal ini langsung berdampak besar pada reputasi Fuji TV.

Kerugian yang Dialami

Setelah kasus itu mencuat, sejumlah sponsor besar menarik dukungannya, menyebabkan kerugian besar bagi Fuji TV. Hingga akhir Juni, total kerugian yang dilaporkan mencapai lebih dari 45 miliar yen. Manajemen baru menilai bahwa Minato dan Ota gagal menjalankan kewajiban mereka untuk mengambil tindakan tepat ketika pertama kali mengetahui insiden tersebut.

Laporan Pihak Ketiga

Sebuah panel independen merilis laporan pada Maret lalu yang menyebutkan bahwa korban mengalami kekerasan seksual “sebagai bagian dari pekerjaannya”. Beberapa hari setelah kejadian, korban bahkan harus dirawat di rumah sakit dan didiagnosis mengalami PTSD. Namun, Minato dan Ota justru disebut menganggap kasus itu hanya sebagai “masalah pribadi antara pria dan wanita.”

Imbas pada Karier Nakai

Skandal ini juga mengguncang dunia hiburan Jepang karena Masahiro Nakai sebelumnya dikenal luas sebagai anggota grup idola legendaris SMAP. Setelah kasus terungkap, Nakai memilih untuk mundur dari dunia hiburan. Bagi Fuji TV, gugatan terhadap mantan petingginya menjadi langkah penting untuk menunjukkan komitmen mereka dalam menegakkan kepatuhan dan melindungi hak asasi manusia di lingkungan kerja.

KAORI Newsline | Sumber

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses