Redaksi KAORI mengucapkan Dirgahayu Republik Indonesia ke 63, yang jatuh pada hari ini, 17 Agustus 2008.
Karena KAORI membahas mengenai anime di Indonesia, kali ini laporan khusus KAORi akan membahas mengenai otaku dan rasa nasionalisme. Di mana pada umumnya para otaku sangat menggemari budaya Jepang-isme dan yang sejenisnya.
Redaksi pernah membaca salah satu artikel Editorial tulisan Jonathan Lesmana, yang menyindir mengenai rasa nasionalisme orang Indonesia. Dalam artikelnya, ia menyindir kebiasaan anak muda yang menjadi terlalu mendewakan Jepang, dan mengabaikan semangat Jepang yang sebenarnya.
Soekarno pernah berkata, “Berilah aku 10 pemuda, niscaya aku akan mengguncangkan dunia.” Yang merupakan agen perubahan adalah seorang pemuda. Pemuda yang berjuang bagi bangsa dan negaranya.
Nasionalisme bukanlah hal yang hanya bangkit saat tertentu saja. Beberapa waktu lalu, saya menyaksikan pertandingan Thomas dan Uber Cup di televisi. Dan yang menyedihkan, banyak otaku tidak mau menontonya, dengan alasan skeptik: takut Indonesia kalah lagi.
Redaksi kembali menggugat kepada otaku Indonesia. Apakah kalian kehilangan rasa nasionalisme kalian, hingga kalian pun enggan mendengarkan lagu Indonesia Raya yang berkumandang di seantero negeri, dan lebih memilih mengurung diri kalian di dalam kamar kalian?
Hai otaku Indonesia, berapa lama lagi kalian akan terdiam, dan berapa lama lagi kalian akan menunggu bangsa ini hancur? Kalian orang terpelajar, maka gunakanlah pengetahuan kalian untuk membangun negeri ini. Sekecil apapun yang bisa kalian buat.
Wahai otaku Indonesia, bangkitlah!
“Kulihat ibu pertiwi, kami datang berbakti.
Lihatlah putra-putrimu, membahagiakan ibu.”
“ibu kami tetap cinta, putramu yang setia.
Menjaga harta pusaka, untuk nusa dan bangsa.”
Shin Muhammad
Editor in Chief
Termasuk tipe orang yang melihat di satu sudut doang, lalu menyamakan seluruh bagian dalam ruang itu bertipe sama kah ?
Yah gak juga sih, aku otaku tapi tetap mendukung Indonesia tuh.
Makanya, no offense ya. Cuma sekedar renungan kemerdekaan sih.