Anime Terbaik 2014 Versi KAORI Nusantara

Luthfi S.A
-
1316

5. Barakamon

barakamon

Sejenak keluar dari hiruk pikuk anime bernuansa ‘dewasa’ dan moe yang tengah menjadi trend masa kini, Barakamon menjadi alternatif tontonan yang pas. Dengan nuansa pedesaan yang khas Jepang bersama dengan karakter utama bernama Handa, seorang artis kaligrafi yang dipaksa ayahnya untuk tinggal di pulau terpencil demi mengintrospeksi diri dari kesalahan yang ia perbuat. Anime yang di adaptasi dari manga berjudul sama ini sarat akan makna-makna kehidupan daerah pedesaan yang jauh dari kerasnya kehidupan kota. Ditemani oleh Naru—gadis kecil berumur 6 tahun yang penuh rasa ingin tahu, duo anak SMP Miwa dan Tama, Hiro—anak kepala desa, dan Hina—teman Naru, Handa Seishuu belajar menjadi pribadi yang tidak hanya melihat kehidupan dari satu sisi saja, melainkan seluruh sisi yang ada. – Yuru Akiyama

4. Gochuumon wa Usagi Desuka

gochuumon

Lembut, manis dan menarik, seperti sebuah cappucino hangat. Gochiusa hadir dengan menawarkan suatu anime yang bisa ditonton untuk segala umur tanpa rasa bosan. Menarik secara visual, dan cerita Slice of Life yang tidak itu-itu saja, anime ini cocok ditonton di hari Minggu yang tenang. – Shofa Prananta

3. Ping Pong The Animation

ping pong

Masaaki Yuasa (Tatami Galaxy, Mind Game, Kaiba) mungkin bisa dibilang salah satu sutradara yang paling eksentrik dan berbakat. Banyak anime-anime yang gila dan luar biasa yang dihasilkan oleh Yuasa, Ping Pong adalah salah satunya. Diadaptasi dari komik buatan Taiyou Matsumoto (Tekken Konkreet) Ping Pong tidak seperti anime sport pada umumnya, fokus Ping Pong bukan tentang mengejar kemenangan ataupun tentang berdiri di puncak. Fokus anime ini terletak pada karakternya, yaitu pada tujuan dan alasan mereka bermain tenis meja. Dalam anime ini olahraga tenis meja hanya berfungsi sebagai medium bagi lima karakter utamanya untuk berkembang. Apa yang ingin disampaikan oleh anime ini sendiri dipaparkan dengan jelas ke hadapan penontonnya lewat dialog yang disusun dengan rapi dan penggambaran surealis ala Yuasa. Pergumulan setiap karakter terhadap kehidupan dan latar belakang mereka tercermin dalam pandangan dan perlakuan mereka terhadap pertandingan yang mereka lalui. Karakter-karakter tersebut jatuh, kecewa, berhadapan dengan konflik dalam diri mereka, bangkit, dan belajar menjadi dewasa melalui semua hal tersebut.

Walau dari segi animasi Ping Pong terkesan agak statis dan tidak sebagus anime Yuasa yang sebelumnya, Ping Pong tetaplah sebuah karya seni bertema coming of age yang menakjubkan, menggugah, juga sarat akan pesan dan makna. Unsur tersebut membuat Ping Pong The Animation menjadi salah satu anime yang terbaik di tahun ini. – Yoza Widi

2. Kill La Kill

kilakil

Sulit bagi studio anime baru untuk mencuri hati khalayak dengan serial TV perdananya, namun studio Trigger mampu menjawab keraguan itu melalui Kill La Kill. Sebelumnya studio yang merupakan studio buatan mantan orang Gainax ini membuat film animasi pendek Little Witch Academia. Setelah menarik perhatian lewat Little Witch Academia langkah mereka berikutnya adalah langsung membuat serial TV perdana mereka. Karena diisi oleh orang-orang yang sebelumnya menangani Abenobashi Mahou Shoutengai, FLCL, Gurren Lagann dan Panty & Stocking With Garterbelt unsur kegilaan dan keunikan yang tidak dapat ditemui di anime lain sangat diusung oleh Kill La Kill. Kill La Kill merupakan salah satu contoh anime dengan great packaging with unique style mulai dari animasi yang fast paced dan wicked ala Gainax, cerita yang dibawakan dan dieksekusi dengan sangat baik sampai anime ini selesai berjalan juga semua karakter mempunyai kepribadian yang mendukung cerita sehingga semua karakter mempunyai peran penting dalam anime tersebut bukan hanya sekedar angin lalu. Kill La Kill juga mampu mencampurkan formula anime yang tengah populer sekarang dengan unsur artistik dan idealisme dari staff di dalamnya.

Kill La Kill langsung menjadi instant classic bagi pecinta anime dan segala unsur keepikan Gainax seolah tertuang dalam anime ini, walau tidak sepenuhnya tertuang namun anime ini berhasil menjadi pembeda diantara skema anime sekarang yang makin sterotip. – Luthfi Suryanda

1. JoJo Bizzare Adventure: Stardust Crusader

jojo

Adaptasi bagian ketiga dari kisah JoJo’s Bizzare Adventure, yakni Stardust Crusaders berhasil dieksekusi dengan apik oleh David Production. Seri anime JoJo’s Bizzare Adventure: Stardust Crusaders cukup menarik disimak terutama bagi anda yang menggemari anime dengan genre aksi. Sudah tidak dapat diragukan lagi adegan aksi yang disuguhkan dalam seri anime ini cukup menarik untuk disimak, terlebih dengan diperkenalkannya kekuatan bernama Stand pada bagian Stardust Crusaders ini. Oleh karena itu adegan pertempuran tidak hanya berfokus kepada para karakter saja, namun juga dibangun dengan adu kekuatan para Stand yang dimiliki para karakter yang ada. Tidak hanya kemunculan Stand saja, menariknya adegan aksi yang ditawarkan juga akibat dari penggunaan spesial efek yang terkesan komikal yang muncul dalam beberapa adegan dan menambahkan ketegangan yang ada. Sosok Jotaro Kujo yang menjadi karakter utama dari seri anime ini juga menjadi salah satu daya tarik tersendiri. Sifat Jotaro yang terkesan badass dan juga tak acuh dengan apa yang ada di sekelilingnya cukup menarik perhatian dari para penonton. Kemunculan Dio Brando, antagonis yang menjadi musuh bebuyutan dari Jonathan Joestar di bagian pertama menjadikan Stardust Crusaders memiliki kisah yang cukup menarik untuk disimak. Pertempuran yang berlangsung dari generasi ke generasi antara keluarga Joestar dengan Dio Brando serta usaha pencarian Jotaro terhadap Dio yang diduga berada di mesir menjadi poin utama dari kisah yang dibawakan. Daya tarik lainnya yang ada dalam seri anime ini adalah sosok karakter Joseph Joestar, yang merupakan karakter utama pada bagian ke-2 dari kisah JoJo’s Bizzare Adventure. Selang berpuluh-puluh tahun, sosok Joseph yang telah menjadi kakek-kakek ini kerap menjadi sumber dari komedi yang ditawarkan sebagai selingan dari aksi yang ada.

JoJo’s Bizzare Adventure: Stardust Crusaders juga membawa angin segar bagi animasi Jepang yang menampilkan animasi bergaya tahun 80’an ditengah-tengah maraknya anime bergaya moe dan fanservice yang beredar. Dengan segala ke-epik-an yang dimiliki, seri ini cukup layak dinobatkan sebagai masterpiece di tahun 2014. Yare Yare Daze! – Rafly Nugroho

ARTIKEL TERKAITDARI PENULIS

1316 KOMENTAR

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses