KRL 7121F saat baru tiba di Jakarta. (Kevin W)
7121F saat baru tiba di Jakarta. (Kevin W)

Hidup Baru di Jakarta

KRL seri 7000 menjadi KRL pertama di Indonesia dengan bodi aluminium. Bunyi propulsi penggerak berjenis Chopper, klaksonnya yang khas dan bentuk mukanya yang berbeda dari KRL lain saat itu menjadikan KRL ini memiliki keunikan tersendiri. Setibanya di Indonesia, KRL ini pun berganti rupa dan mendapatkan nomor registrasi sarana dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI) dengan nomor K1 1 10 11 – K1 1 10 20.

Formasi 7121F saat menjalani sertifikasi Kemenhub.
Formasi 7121F saat menjalani sertifikasi Kemenhub.

KRL ini menjalani uji coba dinamis perdananya dengan rute Manggarai – Tanah Abang – Serpong P.P., rute yang berbeda dari pelaksanaan uji coba dinamis pada umumnya. Di hari pertama operasinya, rangkaian ini berdinas untuk layanan KRL Depok Ekspres rute Depok – Jakarta Kota P.P. pada hari yang sama dengan 7117F, 19 Agustus 2010. Namun tak lama berselang, rangkaian ini pun mulai melayani lintas Tanah Abang – Serpong. Saat beroperasi di Jakarta, 7121F sebagaimana lazimnya rangkaian KRL yang beroperasi saat itu pun berjalan dengan formasi 8 kereta. Tidak ada perubahan berarti terhadap rangkaian ini sampai hari Senin, 9 Desember 2013 pun datang.

Formasi operasi 7121F di Jakarta, 2010 - 2013
Formasi operasi 7121F di Jakarta, 2010 – 2013

Tragedi Bintaro 2 dan Kisah Heroik Para Krunya

Pada hari Senin, 9 Desember 2013 siang, KRL Commuter Line dengan nomor KA 1131 tujuan Tanah Abang semula direncanakan akan berakhir sebagaimana biasanya. Masinis Darman Prasetyo didampingi oleh sang asisten Agus Suroto dan teknisi KA Sofyan Hadi tidak menyangka bahwa segera setelah KA berangkat dari stasiun Pondok Ranji pukul 10:53, Senin tersebut akan menjadi Senin terakhir mereka.

Sekitar 100 m jelang perlintasan KA nomor 57A di wilayah Bintaro, Jakarta Selatan, mereka melihat sebuah truk tangki BBM Pertamina melintas di perlintasan sebidang namun tidak bisa menyeberangi rel. Palang perlintasan ternyata tidak menutup dan mobil tangki BBM berhenti di tengah jalan walau lalu lintas di depannya terlihat lengang. Masinis pun berusaha melakukan pengereman sebanyak dua kali, namun tidak berhasil. Sofyan Hadi berinisiatif membuka pintu kabin masinis menuju ruang penumpang, memberitahukan penumpang di kereta khusus wanita (KKW) bahwa tabrakan akan segera terjadi, meminta penumpang untuk segera berpindah ke kereta berikutnya dan kembali ke kabin masinis untuk melakukan hal-hal yang masih dianggap memungkinkan.

Kereta 7121 yang hangus terbakar pada tragedi Bintaro 2, 9 Desember 2013 (https://www.youtube.com/watch?v=KI5CTpex-oI)
Kereta 7121 yang hangus terbakar pada tragedi Bintaro 2, 9 Desember 2013 (https://www.youtube.com/watch?v=KI5CTpex-oI)

Tabrakan tidak terelakkan. Pada pukul 11:15, kereta 7121 dan 7221 pun menabrak truk BBM dan anjlok, di mana kereta 7121 terbakar hebat akibat muatan BBM yang tumpah dan membakar kabinnya, sehingga tidak lagi tampak utuh. 6 unit kereta lainnya selamat dan tetap berada di rel. Walau kereta 7121 tampak hancur lebur muka depannya, KRL ini tampak tidak mengalami kerusakan signifikan di sampingnya dan wilayah kabin penumpang terlihat relatif utuh, membuktikan kekuatan rangka dan bodi aluminium seri ini. Walau demikian, karena hebatnya kecelakaan, tujuh orang tewas termasuk di antaranya tiga kru KA 1131 tersebut.

Evakuasi berlanjut sampai esok harinya, di mana direktur utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) saat itu, Ignasius Jonan turun langsung ke lapangan memimpin evakuasi. Kereta 7121 yang hangus ditarik ke Balai Yasa Manggarai oleh rangkaian kereta rel diesel (KRD) penolong (NR) Djoko Tingkir, sementara tujuh KRL yang selamat ditarik ke stasiun Sudimara, dan beberapa hari kemudian ikut dibawa pula ke Balai Yasa Manggarai (BY MRI).

Setelah setahun berlalu, pada 11 Desember 2014 tujuh kereta tersisa (7221 – 7021) dari rangkaian ini pun dibawa ke tempat peristirahatan terakhirnya di Cikaum, dihela oleh lokomotif CC 201 15 (CC 201 77 11) dan KRD NR Djoko Tingkir. Kereta yang terbakar sendiri, 7121 saat ini masih berada di BY MRI. Sementara itu, untuk mengenang jasa para kru dari KA 1131 yang gugur dalam tugas, pada 19 Desember 2013 nama ketiga kru KRL ini pun diabadikan menjadi nama tempat pelatihan milik KAI di Bekasi (BPTP Sofyan Hadi), Yogyakarta (BPTT Darman Prasetyo) dan Bandung (BP Opsar Agus Suroto). Prasasti untuk mereka pun dibangun di hall stasiun Tanah Abang.

Cepat atau lambat, kematian akan tiba, mendatangi setiap yang hidup. Siapa sangka dalam usia yang sangat muda di Indonesia, hidupnya sudah harus berakhir?

Peringatan: video di bawah ini mengandung spoiler besar untuk seri anime Air.

KAORI Newsline | oleh Kevin W

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses