Surga Kolektor dan Pesta Nostalgia
Selain duel kompetitif, DIGI-IN memanjakan mata kolektor. Area pameran menampilkan koleksi DCG yang sangat langka, termasuk Parallel Art, kartu-kartu promo event-exclusive dari Bandai, hingga playmat dan trofi kejuaraan yang dibawa langsung dari turnamen di luar negeri. Semua ini menjadi visualisasi nyata dari prestasi komunitas Indonesia.
Area ini juga menjadi pusat transaksi dan pertukaran. Para anggota komunitas membuka lapak kecil, menjual kartu satuan (singles), produk segel, hingga deck siap pakai. Atmosfer trading yang sehat dan penuh kekeluargaan membuat penggemar merasa nyaman mencari kartu terakhir untuk menyempurnakan deck mereka.
Baca juga: Fitur “DigiRide” dari Digimon Story Time Stranger Ditampilkan
DIGI-IN juga memastikan warisan Digimon tidak terlupakan. Ada pameran mainan figure premium Royal Knights, deretan lengkap Digivice dari berbagai era (termasuk Digimon Adventure, 02, hingga Ghost Game), dan tentu saja, photo booth dengan replika Digimon life size. Berfoto bersama Agumon atau Gabumon dalam ukuran sebenarnya menjadi ritual wajib bagi pengunjung, terutama keluarga yang ingin berbagi kenangan masa kecil mereka dengan generasi baru. Tak lupa banyak anggota DIGI-IN yang ikut memeriahkan booth dengan cosplay menjadi Taichi Yagami, Yamato Ishida, hingga Angewomon.
Evolusi Monster Digital yang Tak Terhenti setelah Masterclass Digimon
Kesuksesan booth DIGI-IN di ICC X INACON 2025 adalah cerminan bahwa Digimon tidak pernah pudar, melainkan terus berevolusi, seperti yang dilakukan monster digital itu sendiri. Dari sekadar hiburan di televisi, ia telah menjadi hardware (V-Pet), video game, dan kini, sebuah olahraga pikiran yang strategis melalui TCG.
Komunitas Digimon Indonesia membuktikan bahwa mereka bukan hanya sekadar forum nostalgia, melainkan penggerak utama dalam ekosistem DCG di Asia Tenggara. Masterclass Digimon di ICC yang mereka selenggarakan bukan hanya mengajari cara bermain, tetapi menanamkan semangat kompetisi yang sehat dan persahabatan yang erat.
