Bima Whynot, seorang penulis dari Bandung tampaknya tidak ingin kalah dengan teman-teman kreator yang telah menelurkan karya-karya fenomenal bertajuk superhero. Ia termotivasi untuk menciptakan karakternya sendiri yang kemudian dikenal dengan nama Killer Ranger.
Killer Ranger adalah karakter utama dalam web novel karya Bima Whynot yang menceritakan tentang perjalanan superhero pemberontak yang memburu lawan maupun kawan. Kisah Killer Ranger pertama kali dipublikasikan pada 26 Februari 2014 di notes akun Facebook pribadi Bima. Karena banyak tanggapan positif dari penulis-penulis di sekitarnya, Bima kemudian merangkul seorang illustrator muda dari Universitas Telkom dengan nama sandi Ada Tanpa Nama (ATN) pada 14 Juni 2014 untuk membuat ilustrasi resmi Killer Ranger berdasarkan desain awal dari Erik Armayuda, penulis serial Blackout.
Berbeda dengan superhero pada umumnya, Killer Ranger tidak memiliki kemampuan superhuman. Kelebihan satu-satunya yang ia miliki adalah ia merupakan seorang fighter prodigy, yakni kemampuan untuk beradaptasi dalam pertarungan ratusan kali lebih cepat daripada master beladiri sekalipun. Killer Ranger digambarkan memiliki senjata pendukung, yakni sebuah revolver dan sebilah pisau komando.
Plot
Cerita Killer Ranger mengambil latar di jagat alternatif dari Jakarta, Indonesia. Pada cerita Killer Ranger, Indonesia digambarkan sebagai negara maju yang memiliki segudang superhero hasil penelitian para ilmuwan maupun hasil alami dari mutasi genetik. Para superhero tersebut kemudian menggabungkan diri ke dalam satu organisasi yang bernama Asosiasi Pahlawan Super Indonesia (APSI). Mereka sangat dihormati oleh semua kalangan—baik sipil maupun militer—karena kekuatan mereka yang melampaui akal sehat.
Akan tetapi, Black Ranger, seorang superhero independen tidak sependapat dengan masyarakat. Entah apa yang terbesit di dalam pikirannya, ia mulai membunuh superhero APSI satu persatu. Perbuatannya itu sontak menarik perhatian kumpulan superhero terkuat yang juga merupakan pendiri APSI, yakni Level-SS. Akhirnya, sejak saat itu APSI mengambil sikap permusuhan dengan Black Ranger dan mereka bersumpah akan membunuh Black Ranger dengan apapun yang mereka miliki.
Black Ranger dengan senang hati meladeni para superhero yang datang untuk memenggal kepalanya. Ia pun kemudian meninggalkan nama baiknya sebagai superhero independen dan mengubah namanya menjadi Killer Ranger.
Mengapa Killer Ranger?
Bima menyatakan bahwa ia ingin menciptakan karakter superhero yang memiliki konsep lebih unik. Ia kemudian menggabungkan konsep spionase, thriller, action, dan fantasi di dalam ceritanya. Dengan formula tersebut, lahirlah Killer Ranger sebagai superhero Indonesia dengan segmen dewasa.
“Pada awalnya, aku ingin menciptakan kisah superhero yang terdiri dari formula action, thriller, spionase, dan sadisme. Sehingga, kisah Killer Ranger ini aku harap akan memberikan warna baru bagi industri kreatif di Indonesia. Karena masih sedikit genre fast-paced action di Indonesia, jadi aku mencoba memulainya dengan membuat karakter kontroversial ini,” jelas Bima.
Motivasi dari kreator-kreator berbakat
Dalam perjalanan menulis Killer Ranger, Bima banyak dipengaruhi oleh ide dan masukan kreator-kreator lain, seperti Sweta Kartika (komikus Grey dan Jingga), Erik Armayuda (penulis serial Blackout), dan Jasmine Surkatty (komikus Komik Gak Jelas). Ia menganggap bahwa dengan belajar dari orang-orang berbakat akan mendapatkan pengalaman yang lebih baik, meskipun dari segi genre memang berbeda-beda.
Bima mengaku termotivasi dari para kreator ulung yang telah menelurkan karya-karya fantastis dan menghibur para penggemar industri kreatif. Menurutnya, industri komik dan fantasi di Indonesia masih didominasi oleh Jepang dan Amerika, sehingga ia pun bergabung dalam barisan para kreator untuk menelurkan karya-karya terbaik.
Tidak terbatas pada kreator yang telah populer, Bima juga sering bergaul dengan kreator dan penulis lain untuk mencari inspirasi. Adiknya sendiri, Elma Nandira, juga merupakan seorang komikus yang telah merilis dua volume komik yang berjudul Kawaii Attack di ngomik.com.
Baca Killer Ranger
Killer Ranger sampai saat ini telah memasuki episode ke-22 dan masih akan terus berlanjut. Para peminat serial superhero yang penasaran dengan apa yang terjadi pada Killer Ranger dapat menikmati ceritanya secara cuma-cuma pada fanpage resmi Killer Ranger di http://bit.ly/KRanger setiap hari Rabu.
Tentang Bima Whynot
Bima Whynot merupakan nama pena dari Bima Ratio, seorang alumni Politeknik Telkom (sekarang Telkom Applied Science School) yang menyeberang ke dunia penulisan. Sebelumnya, ia telah menerbitkan sebuah novel komedi berjudul I Am Your Bodyguard melalui penerbit Jentera Pustaka. Kesenangannya pada bidang militer, martial arts, dan konspirasi membuatnya fokus menulis cerita dengan genre action. Bahkan novel komedi yang diterbitkannya pun tidak lari dari intrik baku hantam.
Bima kini bekerja menjadi seorang pegawai IT di Rumah Sakit Umum Avisena, Cimahi. Di sela-sela waktu luangnya, ia menyempatkan waktu untuk menulis dan menggali inspirasi dari kreator-kreator lain.
Tentang Ada Tanpa Nama (ATN)
Mahasiswa yang sebentar lagi akan memasuki tahun ketiga kuliahnya ini mulai berkolaborasi dengan Bima pada pertengahan bulan Juni 2014. ATN berkuliah di Fakultas Industri Kreatif jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Telkom. Selain kesibukannya mengisi ilustrasi Killer Ranger, ia juga membuat ilustrasi untuk proyek-proyek independen lainnya. Sebagaimana namanya, ia merupakan ilustrator yang sangat misterius dan tidak ingin banyak tampil di depan publik.
Gaya menggambarnya terinspirasi dari banyak ilustrator ternama, khususnya para mangaka Jepang, seperti Masashi Kishimoto (Naruto) dan Yuusuke Murata (Eyeshield 21, One-Punch Man). Tak heran jika aroma ilustrasi Killer Ranger agak sedikit mirip dengan manga One-Punch Man versi remake.
Informasi yang disampaikan merupakan sudut pandang pihak pemberi siaran pers dan tidak mewakili sudut pandang maupun kebijakan editorial KAORI.












Ayo ayo berkibarlah killer ranger lebih jauh lagi