Jepang batasi tangkapan tuna

    0
    Ikan tuna termasuk jenis tangkapan penting bagi Jepang
    Ikan tuna termasuk jenis tangkapan penting bagi Jepang

    Nelayan ikan tuna di koperasi perikanan terbesar Jepang menghentikan sementara operasi mereka untuk mengurangi pengaruh penangkapan berlebihan pada cadangan ikan yang semakin menipis.

    Dalam dua tahun ke depan, sekitar 230 kapal Jepang akan berhenti menangkap tuna selama lebih dua bulan.

    Organisasi nelayan Jepang bekerjasama dengan badan sejenis di Cina, Korea Selatan dan Taiwan.

    Mereka juga ingin lebih mengkaji pengaruh lonjakan harga bahan bakar.

    Wartawan BBC Chris Hogg dari Tokyo melaporkan, cadangan tuna dunia turun drastis dalam beberapa tahun terakhir karena semakin banyak penduduk dunia yang menyukai makanan khas Jepang, sushi dan sashimi.

    Ini memang merupakan usaha yang menguntungkan, tetapi para ilmuwan memperingatkan cadangan ikan ini tidak akan bertahan.

    Mereka memandang, langkah nelayan Jepang ini memang akan mengurangi penangkapan sebesar 5%.

    Tidak melaut

    Hampir sepertiga kapal penangkap tuna Jepang tidak akan melaut dalam waktu tertentu.

    Langkah ini akan membuat kapal berada di pelabuhan selama lebih dua bulan selama dua tahun ke depan.

    Tetapi ini sebenarnya tidak cukup untuk memperbaiki cadangan tuna.

    Jepang bekerjasama dengan nelayan lain Asia, untuk memaksimalkan aksi ini.

    Jepang memiliki armada kapal tuna terbesar dunia dan penduduknya lebih banyak makan ikan jika dibandingkan dengan negara lain dunia.

    Para pegiat memandang pembatasan yang lebih ketat perlu diterapkan.

    Mereka juga mendesak konsumen diberikan informasi tentang keberlangsungan cadangan tuna. Jika tidak, demikian kata mereka, ikan jenis ini akan punah.

    Sumber BBC Indonesia