Lanjutan dari halaman sebelumnya.
Evangelion

Neon Genesis Evangelion yang tersohor itu pernah tayang di Trans TV sekitar tahun 2002. Saat itu anime ini didubbing oleh studio CKI. Evangelion sekaligus menjadi tonggak sejarah di mana anime di Indonesia ditayangkan pada larut malam, bahkan cenderung dinihari, yakni jam 12 malam. Sayangnya umur penayangan anime ini di Trans TV tidak bertahan lama, dan terputus di tengah jalan. Akan tetapi pada tahun 2010 dan 2011, Global TV (kini GTV) pernah menayangkan film layar lebar versi Rebuild, yakni film 1.0 dan 2.0. Kedua film tersebut didubbing oleh MT Entertainment, dengan jajaran seiyu yang berbeda dengan serinya ketika tayang di Trans TV.
Zenki

Zenki merupakan anime yang diadaptasi dari komik berjudul sama karya Kikuhide Tani dan Yoshihiro Kuroiwa. Berkisah mengenai sesosok dewa iblis bernama Zenki yang membela kebenaran bersama rekannya, Chiaki. Anime ini dahulu ditayangkan oleh Global TV (kini GTV) sekitar tahun 2004.
Slayers Try

Slayers merupakan anime yang diangkat dari novel karya Hajime Kanzaka dan Rui Araizumi yang berkisah mengenai petualangan Linna sang penyihir cewek di dunia yang penuh fantasi. Anime ini awalnya tayang di Indonesia melalui RCTI sekitar tahun 1998. Sekitar tahun 2004 Global TV (kini GTV) sempat menayangkan musim ketiga animenya yang berjudul Slayers Try. Saat itu Slayers Try didubbing oleh studio Idola/CKI.
Super Gals

Super Gals! Kotobuki Ran merupakan anime yang diadaptasi dari komik karya Mihona Fujii. Komik yang berkisah mengenai Ran Kotobuki dan teman-temannya yang berdandan ala Gals atau Gyaru, dan suka nongkrong di kawasan Shibuya ini telah diterbitkan di Indonesia oleh penerbit m&c!. Adapun animenya pernah tayang di Global TV (kini GTV) sekitar tahun 2004 dengan didubbing oleh studio Idola/CKI.
PreTear

PreTear merupakan kisah romansa fantasi yang diangkat dari komik karya Junichi Sato dan Kaori Naruse. Animenya pernah tayang di Global TV (kini GTV) sekitar tahun 2004 dengan didubbing oleh studio Idola/CKI.
Death Note

Komik Death Note karya Tsugumi Ohba dan Takeshi Obata ini pernah terbit di Indonesia oleh penerbit m&c!. Komik ini berkisah mengenai seorang pemuda bernama Light yang menemukan buku catatan Dewa Kematian, yang mampu membunuh siapa saja yang namanya ditulis disitu. Ia lalu memulai penghakiman terhadap para pelaku kriminalitas, dan permainan kucing-kucingan dengan detektif yang sangat jenius.
Versi anime dari Death Note pernah tayang di Global TV (GTV) sekitar tahun 2008, di mana saat itu Global TV tengah gencar menayangkan sejumlah anime melalui program Super Anime. Death Note boleh jadi merupakan salah satu anime terakhir yang dubbing Indonesianya digarap oleh Maria Oentoe, karena studio Idola dan CKI ditutup pada tahun 2010. Maria Oentoe sendiri juga turut mendubbing langsung anime Death Note, di mana ia mendubbing Sachiko, ibu dari Light Yagami.
Kiba

Begitulah sejumlah anime-anime yang pernah tayang di Indonesia, di mana dubbingnya digarap oleh Maria Oentoe. Baik itu anime yang dubbingnya digarap di studio dubbing miliknya, baik itu Idola atau CKI, maupun yang ia sendiri juga turun tangan langsung turut terlibat mendubbing di dalamnya. Maria Oentoe sendiri telah mengabdikan hidupnya di industri hiburan dan pop Indonesia sejak tahun 1968, di mana ia dahulu lebih dikenal melalui sandiwara radio seperti Saur Sepuh, maupun narrator jaringan bioskop 21/XXI.
Pada tahun 1986, Maria Oentoe bersama Elsa Surya dan rekan-rekannya mendirikan studio Idola Citra Utama. Idola yang merupakan singkatan dari “Idenya Orang-Orang Gila” merupakan studio rekaman yang awalnya bergerak di bidang sandiwara radio, seperti misalnya memproduksi sandiwara radio Ibuku Malang Ibuku Tersayang hingga Badai Laut Selatan. Ketika stasiun-stasiun televisi swasta mulai bertumbuhan di era 1990an, yang juga diikuti dengan masuknya program-program tontonan asing yang didubbing, Maria Oentoe dengan berbendera studio Idola (dan juga studio CKI yang didirikan kemudian) juga turut terlibat dalam mendubbing berbagai program-program asing tersebut, termasuk anime Jepang di antaranya.
Sayang sekali dalam perjalanannya, studio Idola maupun CKI akhirnya harus berhenti beroperasi di tahun 2010 seiring dengan derasnya persaingan dan pasang surut di dunia dubbing, dan juga umur Maria Oentoe yang semakin sepuh. Namun hal itu tidak menghentikan kiprahnya di dunia hiburan dan pop tanah air. Tercatat sempat aktif mendubbing beberapa film seperti Mencari Dory, hingga menjadi narrator “Ibu Pertiwi” dalam pembukaan Asian Games Jakarta-Palembang 2018. Selain di bidang suara, Maria Oentoe juga aktif sebagai aktris yang memainkan beberapa film dan juga iklan. Beberapa film pernah ia perankan, di antaranya seperti Ca Bau Kan, Mereka yang Tak Terlihat, hingga Gundala. Ia bahkan pernah menjadi bintang iklan Gojek:
Saat ini boleh dibilang Maria Oentoe sudah pensiun dari industri hiburan dan pop tanah air di tengah usianya yang semakin senja. Di usia senjanya saat ini ia lebih banyak menghabiskan waktunya bersama dengan keluarganya.
Kiprah Maria Oentoe dalam industri hiburan dan pop tanah air tidak akan pernah terlupakan. Dan tentu saja melalui tulisan ini, semoga saja kiprahnya dalam lika-liku sejarah peredaran anime Jepang di Indonesia juga akan turut tercatat dalam sejarah. Terima kasih Bu May sudah menemani dan menghibur kami selama ini.
KAORI Newsline









