Keinda D. Adilla – The Indonesian Anime Times

sword art online game clear
©2016 REKI KAWAHARA/PUBLISHED BY KADOKAWA CORPORATION ASCII MEDIA WORKS/SAO MOVIE Project
©KEIICHI SIGSAWA/REKI KAWAHARA
©2018 BANDAI NAMCO Entertainment Inc.

Gun Gale Online (GGO) masih menjadi game terbaik di dalam universe Sword Art Online. Tak hanya cerita utama yang membuat Sinon sebagai waifu terbaik dan cerita spin-off SAO Alternative: GGO yang ditulis oleh penulis Kino’s Journey, game SAO: Fatal Bullet yang memiliki latar GGO adalah game yang wajib dimainkan oleh penggemar arc GGO. Di dalam game ini, kita dapat membuat karakter sendiri dan melakukan stats building sesuka hati, memperkuat elemen RPG yang seharusnya lebih sering ditonjolkan di series SAO.

Ferdian Tiraska – KAORI Newsline

Ustadz Kirito

Bagi saya Sword Art Online adalah seri ketika saya ingat-ingat dulu kayak “Oh, ini anime favorit semua orang ketika jamannya baru ngewibu”, dan kalau dipikir-pikir lagi memang benar.

Dulu itu timeline sosmed, foto profil teman-teman sosmed, dan meme internet isinya kalau nggak Kirito, ya Asuna. Sampai dulu itu ada fan fiction kreatif namanya “Ustadz Kirito” karena saking populernya Kirito di kalangan wibu-wibu tanah air waktu itu. Iya, dulu itu aneh-aneh menyenangkan.

Tapi kesampingkan dulu nostalgia 10 tahun yang lalu. Bagi saya Sword Art Online adalah seri ikonik yang ketika saya tonton, saya tidak pernah lupa seperti apa cerita nya. Karena seri ini salah satu pionir cerita main gim bolak-balik dunia lain sebelum ada yang namanya BOFURI. Saya mungkin belum sepenuhnya mengikuti seri yang tayang saat ini seperti musim kedua Gun Gale Online. Tapi Sword Art Online adalah seri yang menemani perjalanan wibu saya.

Clemens Pujoh – Media Sosial

Asuna Haruka Tomatsu

Kenal seri Sword Art Online itu waktu SMA kelas 2 tahun 2012. Waktu nonton keliatan seru banget, soalnya nontonnya waktu pelajaran sejarah (ini jangan ditiru). Nontonnya mulai dari season 1 dan sebagai seorang anak SMA sehat yang masih muda, gak mungkin lah ketika ngeliatin Kirito ngeluarin skill Starburst Stream kita gak pengen ikut niru ngeluarin juga. Selain Kirito, kita tidak boleh juga melupakan Asuna sebagai waifu terseksi saya pada masanya. Perjuangan Kirito dan kawan-kawan itu keliatan seru banget dan bikin lupa waktu (iya ini nonton di kelas hehe, tapi sekali lagi jangan ditiru ya). Dulunya tiap selesai nonton per minggu selalu bikin spekulasi-spekulasi gak jelas sama temen-temen juga. Nah, yang paling mantep menurut saya saat menonton SAO sejak season 1 sampe yang terakhir ini season 3 beserta movienya. Entah kenapa Reki Kawahara ini selalu dan selalu saja memberikan penontonnya fanservice yang sangat amat mantap, (seperti Asuna di episode 24, Asada-san di episode 14, dan Leafa di episode 13). Buat movie, mungkin fanservice Asuna mandi yang versi BD-nya terkenal banget hanya karena penambahan gambar….

Overall Sword Art Online itu anime yang sangat bagus pada masanya dari segi gambar, action, dan cerita. Animenya dulu bagus pake banget sama seperti Psycho Pass dan Guilty Crown yang tayang di era yang sama juga. Anime yang juga wajib banget direkomendasiin buat orang-orang yang baru ingin menonton anime Jepang yang ada action-nya (diving ke dalam game sendiri itu sesuatu yang sangat wah banget imajinasinya pada saat itu, bahkan sampai sekarang).

Terima kasih kepada Sword Art Online yang sudah mewarnai kehidupan otaku saya dari saya remaja sampai sekarang. Semoga Reki-sensei bakalan melanjutkan cerita SAO sampai terhubung ke Accel World juga huehuehue!

Yustiana – KAORI Newsline

sword art online game clear
“P90 RUSH B!” (©2017 Keiichi Sigsawa/KADOKAWA/ASCII MEDIA WORKS/GGO Project)

Sword Art Online adalah anime yang membuka mata dunia nyata soal teknologi VR yang semoga saja bisa 100% seperti di animenya.

Di antara seri Sword Art Online yang sudah diadaptasi jadi anime, saya lebih suka arc Gun Gale Online dan spin-off-nya juga, yaitu SAO Alternative: GGO. Karena penulis sangat menyukai game bertema FPS, arc Gun Gale Online sangat terasa tema FPS-nya, seperti tipe senjata yang menyerupai senjata di dunia nyata, tema battle royale seperti game PUBG (meskipun Kirito masih yakin menang duel tembak-menembak menggunakan pedang). Tema yang dibawakan arc GGO di seri utama dan spin-off-nya sangat simpel, namun sangat bermakna, seperti seseorang yang memiliki trauma karena saat kecil membunuh pencuri di sebuah bank atau seseorang yang insecure dengan tinggi badannya dan ingin merasakan rasanya menjadi seorang berbadan cebol.

Arc GGO adalah arc rekomendasi untuk kamu yang sangat menyukai tema game FPS, dan sambil berfantasi bagaimana rasanya bermain game battle royale sungguhan.

Tanto Dhaneswara – KAORI Newsline

sword art online game clear
© 2016 Reki Kawahara/Published by Kadokawa Corporation ASCII Media Works/SAO MOVIE Project

Sword Art Online adalah judul anime yang berhasil membuat saya kecemplung ke dunia perwibuan karena ajakan nonton teman pas SMA dulu. Sebelum kenal SAO, anime selain Doraemon yang sesekali saya download via torrent pun hanya season terbaru Magical Doremi yang waktu itu [masih] belum tayang di TV, itupun jika sempat dan ketemu warnet dengan speed ngebut (yang di jaman itu masih terhitung mewah). Gara-gara anime ini akhirnya jangkauan saya tentang anime musiman pun terbuka, hal yang sebelumnya terasa asing dan “sulit dipahami” ketika saya menyimak obrolan anime di forum internet seperti Kaskus dan Forum Megaxus waktu itu. Dan akhirnya, saya pun malah semakin melek dengan dunia jejepangan hehe.

Kembali lagi ke anime Sword Art Online, ada dua hal yang saya suka dari seri ini, yaitu cerita dan setting dunianya. Soal cerita, saya masih ingat dengan menggigitnya episode pertama animenya. Penggambaran suasana mencekam ketika Kirito dan ribuan player SAO tiba-tiba terjebak di Aincrad dan bisa mati beneran di dalam game benar-benar terasa, sehingga perjuangan Kirito dan party-nya agar bisa log-out di lantai 100 terasa asik diikuti. “Magis” dari season pertama SAO boleh dibilang berhasil terulang di arc Alicization, di mana Kirito yang di ceritanya lumpuh dan terjebak bersama Asuna di dunia Underworld harus bisa bertahan dan menyelamatkan dunia virtual tersebut dari ancaman sosok yang menghantuinya di dunia Aincrad, PoH. Cerita di arc ini sebenarnya mempertahankan “resep” dari arc Aincrad, tapi hadir dengan pengembangan karakter dan intrik yang lebih matang.

Beranjak ke setting dunianya, penggambaran latar cerita di seri Sword Art Online memang futuristis, namun di saat yang sama juga terasa “grounded” alias dekat dan relate dengan dunia nyata. Ketika anime SAO baru tayang, di saat yang sama teknologi VR (dan Augmented Reality alias AR) juga tengah diperbincangkan, sehingga para penonton (termasuk saya) bisa membayangkan apakah teknologi VR gaming di masa depan bisa secanggih NerveGear (sambil berharap tidak seberbahaya perangkat buatan Kayaba Akihiko tersebut hehe). Latar cerita yang relatable ini juga diikuti di salah satu seri spin-off-nya, SAO Alternative: Gun Gale Online, di mana pada saat itu game battle royale seperti PUBG memang sedang nge-tren ketika animenya tayang.

Tak terasa kita sudah di tahun 2024 dan berada pada tanggal yang sama ketika Kirito berhasil menamatkan Sword Art Online. Dengan perkembangan teknologi VR dan AI dunia nyata yang pelan-pelan mulai secanggih di seri SAO, dengan bangga saya bisa bilang “Akhirnya kita hidup di masa depan!”


Inilah komentar para staf KAORI seputar seri Sword Art Online. Apakah #Kaoreaders punya kesan-kesan tersendiri dengan seri ini? Mari sharing di kolom komentar!

KAORI Newsline

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses