Acara Comic Frontier (Comifuro) XX telah selesai digelar di ICE BSD, Tangerang Selatan pada 24-25 Mei 2025 lalu. Acara ini merupakan acara pasar komik yang ke-20 yang telah digelar rutin 2 kali dalam setahun. Sebagai acara pasar komik, acara ini mewadahi penjualan berbagai merch buatan fans seperti pernak pernik dari gim, anime, maupun karya orisinal, hingga tentunya buku seperti novel ringan, artbook, dan komik.

Pada acara Comifuro XX, lingkar karya (circle) Nyunyunyanya menjual komik doujinshi orisinal yang bernama Summer-Dyed Journal. Komik ini dibanderol dengan harga 80 ribu rupiah pada saat penjualannya di acara Comifuro XX lalu. Selain itu komik ini memiliki ketebalan sebanyak 60 halaman lebih. Simak ulasan komik Summer-Dyed Journal karya Feartelier.

Sinopsis

Musim panas, waktu di mana anak-anak bersenang-senang menikmati waktu bersama keluarga hingga teman. Waktu ini juga merupakan waktu di mana mereka semua memiliki buku jurnal yang masih kosong. Jurnal tersebut kelak akan diisikan oleh berbagai laporan harian yang mereka anggap menarik untuk dituliskan. Inilah kisah Yuha dalam Summer-Dyed Journal. Apakah akan ada cerita yang dapat Yuha tuliskan dalam jurnal musim panasnya?

Penceritaan Komik Summer-Dyed Journal – Meski Singkat Namun Perasaan Hangat Antar Karakter Cukup Terasa

© Feartelier

Memulai cerita dengan mengenalkan Yuha, seorang anak kecil yang terlihat pendiam dan serius, di mana ia akan meluangkan masa liburan musim panasnya di rumah neneknya. Pembukaan cerita Summer-Dyed Journal cukup memberikan waktu dan pemahaman pembaca terkait latar cerita ini semua, serta mengenali karakter Yuha secara langsung. Meski komik ini hanya memiliki 3 cerita utama dan 1 epilog, saya rasa cerita singkat ini cukup menyentuh, ceritanya-pun tidak terasa terburu-buru menjelaskan karakter sampingan atau lingkungannya. Pembaca dapat membaca tanpa pusing atau binggung sedang terjadi apa dalam cerita ini. Seiring waktu perkembangan Yuha dari karakter yang pertama kali diperkenalkan semakin terasa, Dan melihat perkembangan singkat ini, bersamaan dengan epilog cukup memberikan kesan bahagia di mana setidaknya musim panas yang ia alami bukanlah musim panas biasa dan dapat terkenang.

Momen yang mungkin terasa spesial bagi saya adalah akhir dari setiap cerita di mana Yuha akan menuliskan hal menarik apa yang ia jumpai dan menggambarnya. Narasinya cukup pas karena segmen jurnal tersebut sekaligus sebagai rekap dari cerita tersebut.

Penggambaran Komik – Visualisasi Momen yang Sangatlah Indah untuk Harganya

© Feartelier

Meski ini adalah komik oneshot orisinal, dapat dibilang kualitas gambar dari Summer-Dyed Journal cukup oke. Walaupun bukanlah seperti visual komik yang kalian mungkin akan bayangkan, tapi sentuhan gambar imut yang digambarkan cukup menyentuh hati saya terutama dengan fokus ceritanya. Banyak panel yang tidak memiliki latar, tapi bagi saya pribadi saya tidak terlalu mempermasalahkan hal ini. Karena saya jarang begitu terfokus pada setiap panel yang ada. Tapi sekalinya ada latar, panel tersebut terasa hidup dengan lingkungannya atau bahkan terasa seperti momen yang sangat spesial.

Kesimpulan

© Feartelier

Jujur saja, dengan harga 80 ribu rupiah kalian dapat mendapatkan cerita orisinal setebal 60 halaman dengan kualitas cetak yang baik? Komik Summer-Dyed Journal ini langsung mendapat perhatian saya. Dan cerita komiknya cukup memuaskan, di mana saya sangat senang dapat membaca cerita singkat Yuha berinteraksi dengan teman di sekitar rumah neneknya. Perkembangan Yuha dari yang tidak terbuka, seiring waktu semakin terbuka dan melihatnya setidaknya bahagia cukup membuat hati saya lega.

Jika kalian menemukan komik ini atau mempunyai teman yang memilikinya, saya akan merekomendasikan untuk dapat membaca komik ini.

KAORI Newsline | Oleh Cakra Bhirawa

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses