1998: The Toll Keeper Story Turut Hadir di Google Play Store

0
1998: The Toll Keeper Story
© GameChanger Studio

Dalam perayaan Hari Game Indonesia (HARGAI) 2025, GameChanger Studio mengumumkan kabar gembira untuk para gamer. Gim 1998: The Toll Keeper Story resmi diumumkan akan tersedia di Google Play Store, turut dengan dukungan bahasa Indonesia. Pengumuman ini dilakukan bersamaan dengan pemutaran trailer eksklusif di acara “HARGAI-nya TLM 2025” pada 18 Agustus 2025.

Sambutan Positif dari Gamer Indonesia

Antusiasme tinggi dari pemain Indonesia jadi alasan utama hadirnya dukungan bahasa lokal. Dalam periode demo di Steam, 1998: The Toll Keeper Story sudah dimainkan lebih dari 2500 orang, dengan mayoritas wishlist diisi oleh gamer Indonesia hingga menembus angka 10 ribu. Melihat hal itu, GameChanger menambahkan bahasa Indonesia pada seluruh aspek gim, mulai dari menu, dialog, hingga catatan harian karakter utama, Dewi.

Kisah Dewi di Tengah Krisis

Gim 1998: The Toll Keeper Story mengisahkan perjuangan seorang ibu muda bernama Dewi, yang harus bertahan hidup di tengah krisis politik dan ekonomi di negara fiktif Janapa. Terinspirasi dari krisis moneter Asia tahun 1998, kisah ini menampilkan dilema moral, keputusan sulit, dan ketegangan yang menguji ketahanan emosional sekaligus fisik.

Perjalanan GameChanger Studio

GameChanger Studio, yang sebelumnya dikenal lewat trilogi My Lovely, kini mencoba menyentuh cerita yang lebih dekat dengan realitas. Jika seri sebelumnya penuh nuansa fantasi, maka 1998: The Toll Keeper Story hadir dengan latar sosial-politik yang lebih membumi, namun tetap menawarkan mekanik naratif unik yang menjadi ciri khas mereka.

Menanti Jadwal Rilis Penuh

Meski tanggal rilis finalnya masih belum diumumkan, dukungan bahasa Indonesia diharapkan dapat membuat gim ini semakin dekat dengan hati para gamer lokal. Dengan momentum positif yang terus berkembang, 1998: The Toll Keeper Story berpotensi jadi salah satu rilisan indie asal Indonesia yang paling berkesan tahun ini.

KAORI Nusantara | Informasi yang disampaikan merupakan sudut pandang pihak pemberi siaran pers dan tidak mewakili sudut pandang maupun kebijakan editorial KAORI.

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses