Satu tahun telah berlalu sejak kepergiannya, namun cahayanya terasa tak pernah padam. Pada 20 September 2024, dunia musik Jepang dan para penggemar anime di seluruh dunia diselimuti duka mendalam atas wafatnya sang penyanyi-penulis lagu, Sayuri, di usianya yang baru menginjak 28 tahun. Pengumuman yang disampaikan oleh suaminya, Amaarashi, melalui akun media sosial Sayuri, meninggalkan sebuah lubang yang tak tergantikan di hati para pendengarnya.

Dikenal sebagai “酸欠少女さユり” (Sanketsu Shōjo Sayuri atau “Gadis Hipoksia Sayuri”), ia bukan sekadar musisi; ia adalah sebuah suara bagi generasi yang merasa sesak dan berbeda, sebuah cahaya kecil yang menerangi kegelapan. Setahun setelah kepergiannya, mari kita kenang kembali kisah penyanyi Sayuri, sebuah perjalanan yang mengharukan, menyedihkan, penuh perjuangan, namun pada akhirnya meninggalkan sebuah harapan yang abadi.

Dari Gitar di Kamar hingga Jalanan Fukuoka

Jauh sebelum ia dikenal luas, perjalanan Sayuri dimulai dari sebuah kekaguman sederhana di masa kecilnya. Saat duduk di kelas 6 SD, ia terkesan oleh grup idola Kanjani Eight yang juga tampil sebagai sebuah band. Momen itu menginspirasinya untuk mulai memegang gitar dan menulis musik saat ia duduk di bangku SMP. Didorong oleh hasrat yang membara untuk mengekspresikan dirinya, ia bahkan rela meninggalkan bangku SMA untuk sepenuhnya terjun ke dunia musik.

Dengan nama panggung Asuka, ia membentuk duo akustik bernama LONGTAL. Bersama rekannya, ia mengadu nasib di jalanan dan panggung-panggung kecil di Fukuoka, Hiroshima, hingga Nagoya. Titik baliknya terjadi pada tahun 2012, saat ia berhasil memenangkan Grand Prix di kompetisi musik Music Revolution yang disponsori oleh Yamaha. Kemenangan ini membawanya pindah ke Tokyo pada tahun 2013. Di sinilah ia mulai membangun identitasnya sebagai “Sanketsu Shōjo Sayuri”, seorang penyanyi-penulis lagu paralel 2.5 dimensi yang unik, di mana sosok dirinya di dunia nyata dan alter ego fiksinya hadir secara bersamaan.

Debut mayornya datang pada usia 18 tahun dengan lagu penutup “Mikazuki” untuk anime Rampo Kitan: Game of Laplace. Sejak saat itu, namanya melambung tinggi di dunia anisong. Suaranya yang khas menghiasi berbagai serial anime populer, seperti “Sore wa Chiisana Hikari no You na” untuk Erased, “Heikousen” untuk Kuzu no Honkai, dan “Koukai no Uta” untuk My Hero Academia Season 4.

Kesuksesannya semakin bersinar melalui kolaborasi-kolaborasi fenomenal. Salah satunya adalah saat ia bekerja sama dengan Yojiro Noda dari RADWIMPS untuk lagu “Furaregai Girl”. Noda bahkan mengakui, “Saya tahu saya tidak bisa menyanyikan lagu ini. Setelah mendengarkan CD Sayuri, saya sadar bahwa dialah pemilik sejati dari lagu ini.” Album pertamanya, Mikazuki no Koukai, kemudian berhasil menduduki peringkat pertama di tangga album harian Oricon, sebuah pencapaian luar biasa.

Sebuah Kenangan Terakhir untuk Penggemar Sayuri di Indonesia

Bagi para penggemarnya di Indonesia, kenangan yang paling berharga mungkin adalah penampilannya di Anime Festival Asia Indonesia (AFAID) pada Mei 2024. Acara tersebut secara tragis menjadi salah satu penampilan publik terakhirnya. Di atas panggung konser I ❤️ Anisong pada Sabtu, 4 Mei 2024, ia menyapa para penggemarnya dengan hangat, meninggalkan sebuah memori terakhir yang tak ternilai bagi komunitas anime di tanah air. Momen tersebut menjadi bukti nyata betapa musiknya telah melintasi batas negara dan bahasa.

Di balik senyum dan suaranya yang kuat, Sayuri ternyata menyimpan sebuah perjuangan yang berat. Setelah kepergiannya, sang suami, Amaarashi, mengungkap bahwa Sayuri telah lama menderita disfonia. Ini adalah sebuah gangguan suara yang menyebabkan suara menjadi serak dan lemah. Penyakit ini memaksanya untuk hiatus pada Juli 2024. Dalam sebuah pernyataan, Sayuri pernah mengungkapkan rasa frustrasinya karena tidak bisa mengekspresikan diri melalui hal yang paling ia cintai: bernyanyi.

Perjuangannya berakhir pada 20 September 2024. Prosesi pemakamannya diadakan secara tertutup, hanya dihadiri oleh keluarga dan kerabat dekat. Dalam pesannya, Amaarashi berterima kasih secara mendalam kepada semua orang yang telah menunjukkan kebaikan kepada Sayuri semasa hidupnya, dan meminta para penggemar untuk mendoakan sang penyanyi agar dapat beristirahat dengan tenang.

Selamat beristirahat Sayuri.

KAORI Newsline

Artikel sebelumnyaCatat! Ini Tanggal Rilis Frieren Season 2!
Artikel selanjutnyaSambut Spell Trigger, Shooter RPG Penuh Aksi
Farrenswolf
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Nulla nec lectus volutpat, sollicitudin risus sed, eleifend libero. Phasellus viverra nunc id sapien ultrices, nec eleifend lacus elementum. Aliquam a mauris mauris. Sed tincidunt, ipsum ut cursus vestibulum, neque orci vestibulum quam, nec convallis nisl ex ac nisi. Integer varius, augue ut euismod posuere, mi quam iaculis nisi, vel fringilla tellus nisl id augue. Quisque lacinia lorem sit amet lorem varius, id porttitor lacus bibendum. Donec magna neque, dictum vitae mattis ut, tincidunt congue neque. Integer malesuada metus vitae risus egestas congue quis in enim. Maecenas accumsan molestie felis a tristique. In venenatis ligula urna, a bibendum justo sodales a. Quisque faucibus maximus tellus, ac convallis risus vehicula quis. Aliquam mollis congue ullamcorper. Ut blandit elit eu fermentum fringilla.

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses