Setelah sekian lama, akhirnya saya sempat juga untuk beli dan membaca komik Atelier of Witch Hat. Setelah membaca komiknya… satu kata, “Mantap!”.
Tongari Boshi no Atelier atau Witch Hat Atelier, adalah seri komik yang dikarang dan diilustrasikan oleh Kamome Shirahama. Komik ini mulai dimuat dalam majalah Morning Two terbitan Kodansha sejak Juli 2016 lalu. Komik ini juga direncanakan akan diadaptasi menjadi anime.
Komik Atelier of Witch Hat atau Witch Hat Atelier diterbitkan di Indonesia pertama kali oleh penerbit Elex Media Komputindo pada tahun 2022. Volume pertama terbit pada tanggal 16 Agustus 2022 yang dibanderol seharga 35.000 rupiah (untuk Pulau Jawa). Kini pada tahun 2025, komik ini terbit kembali dengan format bookpaper seharga 45.000 ribu rupiah (untuk Pulau Jawa). Inilah ulasan volume pertama dari komik Witch Hat Atelier.
Sinopsis

Gadis kecil yang tinggal di suatu desa kecil, Coco, sejak dulu bermimpi untuk menjadi penyihir. Akan tetapi, yang bisa menjadi penyihir hanyalah mereka yang memiliki bakat sihir sejak lahir. Apalagi, orang-orang selain penyihir dilarang melihat momen-momen sihir dibuat. Oleh karena itulah, dia menyerah akan mimpi menjadi penyihir. Hingga pada suatu hari, Coco tidak sengaja melihat detik-detik pembuatan sihir ketika seorang penyihir bernama Qiflee berkunjung ke desanya!!
Penceritaan Komik – Dunia Baru yang Menarik

Memulai cerita dengan premis sederhana, apakah seseorang sudah terjamin menjadi sosok hebatnya karena bakat dari lahirnya? Pasalnya tidak ada orang yang tahu kelak menjadi apa sejak mereka lahir. Mungkinkah seseorang tanpa latar sihir menjadi seorang penyihir? Entah mendengar premis itu saya langsung bersemangat dan terbayangkan momen awal Little Witch Academia. Melihat sosok orang yang belum bisa melakukan hingga mahir atau dapat melakukan hal yang mustahil adalah alur cerita yang saya kerap sukai. Volume pertama Atelier of Witch Hat, telah menciptakan home run langsung pada pembukaan, di mana ceritanya cukup mudah untuk diikuti dan bahkan cukup menarik, apalagi menuju pertengahan cerita yang membuat ceritanya semakin menarik dan bahkan membuat diri saya terbayang-bayang seperti apa kira-kira kelanjutannya.
Secara keseluruhan alur dari komik ini cukup konsisten, dengan fokusnya pada Coco, sang protagonis dari seri ini. Coco adalah gadis biasa tanpa latar belakangan khusus. Namun dengan kesederhanaan dan kegigihannya, dirinya mampu untuk membuat hal yang mustahil menjadi sesuatu. Meski hasilnya bukanlah yang terbaik, tapi Coco mampu membuktikan bahwa apapun bisa jika kita ingin melakukannya. Saya tidak ingin membuka plot cerita terlalu banyak untuk volume pertama ini karena saya rasa ceritanya cukup menarik dan membuat diri saya pribadi terkejut akan konsep ceritanya. Tapi hal yang dapat saya katakan adalah, ekspektasi yang kalian pikirkan mengenai penyihir mungkin bukanlah apa yang kalian akan lihat dalam cerita ini. Lalu ceritanya juga bukan hanya sekedar romantisasi sihir sebagai kekuatan yang indah dan hebat seperti seri Little Witch Academia atau The Stories of Girls Who Couldn’t Be Magicians. Arah cerita komik ini cukup seimbang antara menariknya sihir dan misteri di baliknya. Saat ceritanya ingin serius, suasana keseriusan itu sangat terasa dan cukup memberikan pembaca kesan penasaran dan tegang.
Penggambaran Komik – Sihir yang Memikat Pembaca

Suasana yang dibawakan komik ini benar-benar memanjakan mata untuk dibaca berkali-kali. Kalian dapat merasakan kehidupan karakter ketika membaca komik ini. Dari halaman awal hingga akhir, komik ini berhasil menggambarkan bagaimana lingkungan, karakter, dan cerita dapat bersatu menjadi narasi yang indah untuk dibaca. Transisi setiap panel pun terasa mulus dan terasa sekali bagaimana karakter di sini hidup, apalagi Coco. Setiap momen yang ditampilkannya begitu imut dan mewah. Kalian dapat merasakan Coco adalah gadis kecil penuh dengan rasa keingintahuan yang ceria. Melihat Coco entah seperti melihat sosok hidup yang ingin kalian lindungi, namun juga pandu mengenai dunia ini.
Satu hal yang mungkin saya kurang suka sebenarnya adalah style gambarnya. Meski ini komik Seinen, entah rasanya gambar moe yang dipadu dengan sedikit realis terkadang menjadi gambar out of place. Namun bukan berarti gambarnya jelek, malah gambarnya sangat baik untuk komik seperti ini. Setidaknya kalian bakal merasa ingin membaca kelanjutannya meski hanya demi ceritanya ataupun gambarnya.
Kesimpulan

Saya sangat senang dapat membaca komik ini untuk pertama kalinya dan beruntung membacanya tanpa ada ekspektasi apapun. Hasilnya perasaan lama yang jarang saya temukan lagi saat membaca komik, yakni kepuasaan dan rasa penasaran yang lebih. Penceritaan dan penggambaran komik ini benar-benar di luar apa yang saya telah pikirkan. Awalnya saya hanya berpikir ini adalah cerita seperti Little Witch Academia mengenai betapa indahnya sihir. Meski benar seri ini berhasil menggambarkan betapa indahnya sihir pada beberapa chapter awalnya, seketika terdapat perubahan narasi yang malah menjadi lebih kelam dari apa yang saya pikirkan. Namun ceritanya malah semakin menarik, karena rasa penasaran saya semakin terbangun atas perubahan narasi tersebut. Momen itulah yang telah membuat saya berkeinginan untuk membaca volume selanjutnya. Setidaknya potensi dari premis volume pertama ini cukup baik!
Dengan harga 45 ribu rupiah, kalian akan mendapatkan komik dengan kualitas cetak yang oke, cerita menarik, visual wah, dan bonus bookmark gratis. Harga yang cukup baik apalagi untuk kalian baca selagi ada waktu. Gaya bahasanya pun cukup nyaman dan enak untuk dibaca. Karena itu saya akan merekomendasikan komik ini untuk siapapun yang saat ini tengah mencari bahan bacaan menarik dan serius.
KAORI Newsline | Oleh Cakra Bhirawa











