3-gatsu no Lion

| Judul Lain | March Comes in Like a Lion |
| Karya Asli | Komik karangan Umino Chika |
| Pengisi Suara | Ai Kayano sebagai Akari Kawamoto Kana Hanazawa sebagai Hinata Kawamoto Kengo Kawanishi sebagai Rei Kiriyama Marina Inoue sebagai Kyōko Kōda Misaki Kuno sebagai Momo Kawamoto Nobuhiko Okamoto sebagai Harunobu Nikaidō Shigeru Chiba sebagai Sōmeiji Kawamoto Shinichiro Miki sebagai Kai Shimada Subaru Kimura sebagai Issa Matsumoto Takahiro Sakurai sebagai Takashi Hayashida Tomokazu Sugita sebagai Tatsuyuki Misumi Toru Ohkawa sebagai Masachika Kōda Yoshimasa Hosoya sebagai Yūsuke Takahashi |
| Sutradara | Akiyuki Shinbo (Arakawa Under the Bridge, Bakemonogatari, Hidamari Sketch) |
| Penulis Skenario | Saeka Fujimoto (debut) |
| Desain Karakter | Nobuhiro Sugiyama (Arakawa Under the Bridge, Denpa Onna to Seishun Otoko, Nisekoi:) |
| Lagu Pembuka | “Answer” oleh BUMP OF CHICKEN |
| Lagu Penutup | “Fighter” oleh BUMP OF CHICKEN |
| Studio | Shaft |
| Situs resmi | http://3lion-anime.com/ |
| https://twitter.com/3lion_anime | |
| Mulai tayang pada | 8 Oktober 2016 (1500 GMT, 2100 WIB, 2300JST) |
Kiriyama Rei adalah seorang remaja 17 tahun yang berprofesi sebagai pemain shogi profesional. Walaupun begitu, dia tidak memiliki teman, hidup terpisah dari keluarganya, dan tidak pergi ke sekolah. Bersama dengan 3 bersaudari Kawamoto: Akari, Hinata, dan Momo, Rei belajar untuk berkembang dalam hidupnya, baik dalam dunia shogi maupun berkembang secara pribadi.
3-gatsu no Lion adalah anime garapan studio Shaft dengan Akiyuki Shinbo sebagai sutradara, maka besar kemungkinan kalian akan melihat “ciri khas” Shinbo dalam anime ini, seperti close-up shot dari seorang karakter dan berbagai macam visualisasi unik*. Tidak hanya itu, 3-gatsu no Lion berhasil memadukan hal tersebut dengan esensi Umino Chika yang terdapat dalam komiknya sendiri (spoken sound effects, over-the-top reactions) dan menyeimbangkannya sehingga kedua aspek tersebut tidak terasa berat sebelah. Transisi adegan per adegan dalam episode pertama dieksekusi secara mulus dan faithful terhadap sumber utamanya, membuat 3-gatsu no Lion anime yang patut diikuti oleh penyuka anime bergenre slice of life dan/atau shogi. *Spoiler: Tidak ada adegan headtilt dan/atau *masukkan warna disini* screen dalam episode pertama 3-gatsu no Lion. (Videtra Reynaldi – Indonesian Anime Times)
All Out!!

| Judul Lain | オールアウト!! |
| Karya Asli | Komik karangan Shiori Amase |
| Pengisi Suara | Ryota Ohsaka sebagai Mutsumi Hachiōji Shōya Chiba sebagai Kenji Gion Yoshimasa Hosoaya sebagai Takuya Sekizan Yūto Adachi sebagai Sumiaki Iwashimizu Atsushi Kousaka sebagai Kenya Horikawa Chiharu Sawashiro sebagai Natsuki Ise Daichi Kanbara sebagai Yūsaku Suwa |
| Sutradara | Kenichi Shimizu |
| Penulis Skenario | Masahiro Yokotani (Accel World, Re:Zero) dan Shingo Irie (Log Horizon, Kuroko no Basuke) |
| Desain Karakter | Masanori Shino (Terraformars, Black Lagoon) |
| Lagu Pembuka | “Flower” oleh Lenny code fiction |
| Lagu Penutup | “Zenryoku Shōnen produced by Okuda Tamio” oleh Sukima Switch |
| Studio | Madhouse |
| Situs resmi | http://allout-anime.com/index.html |
| https://twitter.com/allout_anime | |
| Mulai tayang pada | 6 Oktober 2016 (1600 GMT, 2200 WIB), 7 Oktober 2016 (0000 JST) |
Siswa baru kelas 1 SMA Kenji Gion menemukan hasrat sejatinya di hari pertama sekolah. Bersama sahabat barunya Sumiaki Iwashimizu, Kenji memulai pengalaman tak terlupakan di klub rugby.
Memiliki sentuhan bagus terkait anime Madhouse yang lainnya, All Out!! adalah anime yang tidak begitu bermasalah di bagian animasi. Episode pertama yang menceritakan tentang pertemuan Kenji dengan Sumiaki ditutup dengan awal yang baru bagi karakter Sumiaki, setelah mengalami trauma yang mencegahnya bermain rugby. Anime yang cukup ringan dan lucu, namun dapat menyampaikan emosi karakternya dengan baik pada penonton. Tidak banyak yang bisa dilihat awal seri ini, meski pada akhirnya anime ini bisa dibilang cukup menjanjikan. Perlu diperhatikan, anime ini memiliki tendensi untuk menjadi materi para fujoshi yang mungkin bagi beberapa kalangan terasa mengganggu, namun seperti yang saya bilang: anime ini cukup menjanjikan. (Daniel Ageng Satrio – The Indonesian Anime Times)
Anime De Training! Xx!

| Judul Lain | Anitore xX! |
| Pengisi Suara | Azumi Waki sebagai Eri Higuchi Eri Suzuki sebagai Sakura Deumi Kanon Takao sebagai Yuu Hiraoka Maria Naganawa sebagai Shion Tachibana Miku Itou sebagai Asami Hoshi Miyu Komaki sebagai Shizuno Saotome |
| Sutradara | Atsushi Nigorikawa |
| Penulis Skenario | Daisuke Ishibashi |
| Desain Karakter | Shuuhei Yamamoto |
| Lagu Penutup | “Cheer for You” oleh Miku Itou, Azumi Waki, Eri Suzuki, Kanon Takao, Maria Naganawa, dan Miyu Komaki |
| Studio | Rising Force |
| Situs resmi | http://anime-training.com/ |
| https://twitter.com/anitore_ex | |
| Mulai tayang pada | 5 Oktober 2016 (1343 GMT, 2043 WIB, 2243 JST) |
Para calon idola kita, Asami Hoshi, Eri Higuchi, Yuu Hiraoka, Shion Tachibana, dan Shizuno Saotome hadir kembali untuk mengajak Anda melakukan gerakan olahraga santai dan ringan dalam Anime de Training! Xx!. Musim terbaru anime ini menghadirkan satu karakter baru, yaitu Sakura Deumi si penyendiri.
Memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat. Apakah pembaca sedang butuh motivasi tambahan untuk berolahraga di pagi hari maupun mencari referensi gerakan latihan fisik yang mudah dilakukan? Tidak perlu panjang lebar, anime pendek yang satu ini dapat menjadi pilihan tepat bagi Anda. Jiwa terhibur, raga pun menjadi jadi lebih sehat dan bugar. (Tanto Dhaneswara – KAORI Newsline)
Bernard-jō Iwaku.

| Judul Lain | Miss Bernard said. |
| Karya Asli | Seri komik karya Yūki Shikawa |
| Pengisi Suara | Aya Suzaki sebagai Sumika Hasegawa Eri Kitamura sebagai Sawako “Miss Bernard” Machida Mikako Komatsu sebagai Shiori Kanbayashi Mitsuhiro Ichiki sebagai Endō |
| Sutradara | Hisayoshi Hirasawa (Ojisan to Marshmallow) |
| Penulis Skenario | Yūichi Uchibori |
| Desain Karakter | Gonta |
| Lagu Pembuka | “Love! Library!” (らぶ!ライブラリー!) oleh Shōjo Fractal |
| Studio | Creators in Pack |
| Situs resmi | http://www.dreamcreation.co.jp/bernard/ |
| Mulai tayang pada | 6 Oktober 2016 (1600 GMT, 2300 WIB), 7 Oktober 2016 (0100 JST) |
Berkisah tentang seorang murid yang ingin menjadi kutu buku, namun ia sendiri terlalu malas untuk membaca buku. Kesehariannya di perpustakaan diisi dengan membahas berbagai karya terkenal, sembari mengeluhkan betapa susahnya menjadi seorang kutu buku.
Jangan tertipu dengan gambar diatas, karena anime pendek ini merupakan cerita komedi berbalut sastra. Jika anda seorang kutu buku yang sering membaca beberapa karya terkenal, mungkin anda akan mengenal beberapa judul yang dibahas di sini. Kalau anda bukan seorang kutu buku, hitung-hitung buat tambah pengetahuan perihal sastra. Meskipun yah, komedinya nanti akan sedikit sulit untuk dimengerti. (M Razif Dwi Kurniawan – The Indonesian Anime Times)
Bloodivores

| Karya Asli | Web manhua karangan Bai Xiao |
| Pengisi Suara | Eri Kitamura sebagai Anji Kenji Akabane sebagai Mi Liu Sho Hayami sebagai Lou Yao Takuya Satō sebagai Lee Shin |
| Sutradara | Masashi Nakamura (Rokka: Braves of the Six Flowers) |
| Penulis Skenario | Chen Ye |
| Desain Karakter | Yoshimi Umino (Macross 7, Devil Survivor 2 The Animation) |
| Lagu Pembuka | “Atae ga Kyōmei” (与我共鳴) oleh Mili |
| Lagu Penutup | “quiet squall” oleh siraph |
| Studio | Creators In Pack |
| Situs resmi | http://bloodivores.com/ |
| https://twitter.com/bloodivores | |
| Mulai tayang pada | 1 Okt 2016 (1200 GMT, 1900 WIB, 2100 JST) |
Berkisahkan di suatu dunia di mana wabah insomnia yang janggal menyebar, suatu obat dibuat untuk menangkal penyakit tersebut. Namun dengan efek samping buruk, obat itu membuat penggunanya menjadi manusia yang haus darah. Mereka disebut “Bloodivers”. Mi Liu beserta kawannya hadir menjadi tokoh utama dalam seri ini, dan mengungkap segala hal yang belum terungkap.
Creators In Pack dikenal sebagai studio anime, namun jarang sekali mengorbitkan karya mereka sendiri. Biasanya hadir dalam credits anime yang digadang oleh studio lain seperti P.A. Works atau A-1 Pictures. Sebelum Bloodivores, studio ini berpengalaman dalam membuat anime mereka sendiri seperti Hacka Doll dan Danchigai yang keduanya mendapat resepsi yang tidak begitu memuaskan. Terlebih begitu, Bloodivores sepertinya tidak akan merubah persepsi itu pada waktu dekat. Storyboarding yang terkesan canggung bahkan sejak lagu pembuka, yang ditunjukkan dengan diisinya beberapa adegan dengan frame diam yang membuat bertanya-tanya apa komputer ada sedang lagging atau tidak. Latar belakang yang digunakan pada berbagai adegan juga terasa tidak begitu hidup dengan melebihkan kegunaan latar CGI. Ada cliffhanger yang disisipkan di akhir episode yang mungkin membuat anda tertarik untuk melanjutkan seri ini, namun secara keseluruhan episode perdana Bloodivores tidak menyajikan hal yang istimewa secara animasi maupun plot. Anime Tokyo Ghoul dirasa lebih baik jika ingin sajian yang serupa. (Daniel Ageng Satrio – Indonesian Anime Times)
Panduan Anime Musim Gugur 2016 berlanjut ke halaman berikutnya.








