Padahal baru seminggu lalu saya menulis pentingnya sebuah contoh. Tetapi, dengan contoh yang koplak itu, pikiran-pikiran kreatif mampu mengubah sebuah contoh simpel menjadi sebuah harapan baru yang justru melebihi ekspetasi.
Harapan itu ada di Bandung pada akhir pekan kemarin (4-5 Mei). Bermula dari sebuah tawaran akan stan KAORI di NNM 6 Bandung pada acara Gen-reon, tidak ada yang menyangka bahwa tawaran stan seharga 1 juta (yang kemudian ditawar dengan penuh rasa Afgan dan Rossa hingga tercapai harga 100 ribu itu) akan jauh lebih baik dari yang saya prediksi.
Dalam waktu seminggu saja setelah acara d ITB itu, tanpa persiapan yang “wah”, langsung saja teman-teman di Bandung membuka lapak. Berbagai jurus promosi pun dilakukan, termasuk memutar konser-konser idola baik yang beneran maupun yang sintetis. Melihat respon yang baik, sebenarnya ini tergolong mengejutkan karena di Jakarta sepertinya sangat sedikit yang tertarik dengan musik.
Lalu dari Bandung, resep popularitas pun mirip-mirip dengan Jakarta: materi game homo selalu menarik perhatian. Bila stan di Bandung dikerubungi karena episode 2 bokutomo next, yang di Jakarta dikerubungi fujoshi dan bahkan fudanshi karena majalah yang ditaruh oleh Chiha dan kawan-kawan.
Eksekusi pun (dari yang terlihat di foto laporan) disiapkan lebih bagus dari Jakarta. Perlu waktu sekitar 2 tahun sampai stan Jakarta bisa memajang monitor LCD dan mungkin baru di acara mendatang Jakarta akan memajang diorama figur, namun rupanya Bandung melakukannya lebih dahulu dari Jakarta.
Apakah ini hal yang buruk atau hal yang baik? Saya kira ini harapan yang baik. Bukan berarti Jakarta yang sudah berpengalaman itu harus lebih bagus. Tantangannya adalah bagaimana supaya mencontoh yang sudah ada, diterapkan lebih baik, dan kemudian dicontek kembali agar yang dicontek bisa semakin lebih baik.
Memang tidak bisa dipungkiri beberapa faktor, seperti masalah jarak. Saya misalnya, harus menempuh jarak minimal 70 kilometer sekali jalan dari rumah menuju tempat pameran diselenggarakan. Perjalanan minimal dua jam, dalam artian keluar dari rumah jam 8 pagi dan sampai rumah jam 12 malam pun harus dijabani. Transportasi pun juga sulit, meski yang ini saya kira berlaku general pula di manapun acaranya. Faktor SDM barangkali juga berpengaruh, meski saya kira keterbatasan seperti ini bisa diatasi jika ada kemauan untuk mengatasinya. Toh meskipun tidak ada orang yang sevokal SM, R10, Gio, atau Pascal, tapi semua di Bandung memberikan yang terbaik sehingga bisa mengimbangi Jakarta (plus ada chewe yang menjaga stan di Bandung; bandingkan dengan Jakarta yang gershang).
Perkembangan pun berlangsung dengan lambat karena hal yang sama seperti yang dihadapi oleh Daop 2 seminggu lalu: tidak adanya contoh. Atau, lebih tepatnya inspirasi. Setelah ada inspirasi, tentu harapan akan stan yang lebih menarik orang itu pun bisa direalisasikan lebih baik.
Misalnya, hari pertama acara Hobby Fest kemarin yang begitu berantakan. Lalu dibalas dengan kinerja hari kedua yang pamungkas, meski setelah saya lihat lagi, saya harus mengakui yang kemarin masih jauh kalau dibandingkan Bandung yang “baru seminggu”.
Begitu pula dengan perkembangan acara yang diikuti oleh KAORI. Sejak 2011 mengikuti stan-stan yang diselenggarakan di area PRJ itu, suasananya kemarin sudah sangat jauh berbeda meskipun konsepnya sama. Perkembangan yang semakin baik ternyata tidak hanya dirasakan oleh KAORI semata. Padahal sang EO sempat dicibir dengan kabar-kabar angin tahun 2011 lalu, dan bersyukurlah KAORI tetap memutuskan untuk jalan, apapun yang terjadi, dan apapun kata orang.
Ada sedikit kesamaan kalau saya harus merefleksikan KAORI lima tahun yang lalu. Mendengar cerita EO yang menyelenggarakan mengingatkan saya akan KAORI di awal: dicibir dan diremehkan orang. Tapi syukurlah setelah lima tahun berlalu, rupanya rasa sakit hati itu bisa diubah menjadi sebuah hasil positif.
Setidaknya, mulai sekarang sudah ada harapan yang bisa menjadi nyata dan diwujudkan di daerah-daerah lain. Kalau perlu, dilakukan dengan Afgan (Sadis) dan Rossa (Tega), biar greget :v
Shin Muhammad
Administrator KAORI






