Benar-Benar Acara Terakhir
Mengkonfirmasi kabar yang beredar sebelummya, pihak panitia secara langsung telah menyampaikan untuk tidak melanjutkan acara Daisuki! Japan ini di tahun-tahun mendatang. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh perwakilan event organizer Japan Culture Daisuki (JCD), Nizar, di atas panggung.

Panitia mengungkapkan, acara ini memang pertama kali diselenggarakan ketika jumlah acara Jejepangan di Malang hanya ada dua dan kebetulan diselenggarakan di saat berdekatan. Hal ini menyebabkan pada saat itu, penggemar acara Jejepangan harus menunggu satu tahun penuh untuk menikmati acara sehingga mereka merasa perlu ada acara yang mengisi kekosongan ini. Mengingat acara Jejepangan saat ini sudah banyak, mereka merasa Daisuki! Japan sudah menjalankan fungsi dan mereka merasa perlu menghiatuskan acara ini.
Menanggapi hal ini, para penggemar acara Jejepangan ramai-ramai membuat status otsukare di media sosial. Acara Daisuki! Japan memang merupakan acara terbesar yang diadakan di Malang, bahkan pernah mengundang bintang tamu penyanyi anisong sekelas Mika Kobayashi. Oleh karena itu, wajar apabila acara ini selalu dinanti oleh penggemar acara jejepangan di Malang dan Jawa Timur.
Banyak Kekurangan Sih. Tapi Tetap: Terima Kasih!
Yang agak disayangkan adalah meski ini adalah acara terakhir, masih ada beberapa kekurangan yang sebenarnya masih bisa diperbaiki. Selain masalah antrian dan koneksi internet VTuber yang sudah dibahas, masalah sampah merupakan problem lain yang paling terlihat. Rasanya untuk acara tahun ini, UMM Dome terlihat jauh lebih kotor dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tidak terlihat pihak panitia yang mengganti kantong sampah yang sudah penuh. Stan komunitas juga tidak diberikan kantong sampah seperti pada acara-acara sebelumnya.
Masalah komunikasi dengan panitia sepertinya juga perlu diperbaiki. Seorang perwakilan komunitas yang kami tanyai menyayangkan soal panitia yang terkesan tidak siap ketika ditanyakan soal Memorandum of Understanding (MoU) meskipun mereka sudah meminta jauh sebelum acara dimulai. Pihak KAORI sebenarnya juga memperhatikan bahwa untuk acara JCD pasca pandemi, tanda tangan MoU dan technical meeting (TM) dilakukan cukup mepet dari jadwal acara. Pada acara ini, perwakilan stan Komunitas KAORI baru bertemu panitia H-7 sebelum acara. Padahal untuk acara-acara sebelum pandemi, TM dilakukan cukup awal bahkan sekitar H-1 bulan sebelum acara.
Tidak hanya permasalahan komunikasi dengan pemilik stan, permasalahan komunikasi dengan pengunjung juga masih bisa dibenahi. Contohnya, banyak peserta yang tidak tahu bahwa pintu masuk-keluar terletak di tempat yang berbeda. Akhirnya, pengunjung yang kecele’ salah masuk gerbang dan harus memutar jauh, terutama pengunjung yang memang baru pertama kali mengunjungi acara ini. Sebenarnya, permasalahan ini sudah kami kritisi sejak event tahun 2016 kemarin. Namun, agaknya panitia memiliki pertimbangan lain sehingga tetap meletakkan kedua pintu di titik yang berjauhan.
Permasalahan lain yang cukup terlihat adalah pengunjung yang masih bisa menyelundupkan konsumsi dari luar. Pemeriksaan tas pengunjung memang dilakukan tidak terlalu ketat. Tapi sedikit kasihan melihat ada beberapa pengunjung yang mencoba mengikuti aturan, sementara ada pengunjung lain yang tidak menaati aturan tersebut. Harga makanan dan minuman di dalam venue yang cukup mahal, serta stan minuman yang lebih sedikit daripada stan makanan, mungkin menjadi pertimbangan mengapa pengunjung lebih memilih membeli minuman di luar.
Namun, salah satu hal yang layak diapresiasi adalah bagaimana panitia meng-handle permasalahan tiket acara tahun 2020 yang dibatalkan. Pengunjung yang telah membeli tiket acara tahun 2020 dapat menggunakan tiket mereka untuk memasuki acara ini. Dari sini terlihat bahwa panitia tidak melupakan permasalahan yang terjadi di event sebelumnya dan mencoba mengompensasi pengunjung yang sudah terlanjur membeli tiket tahun 2020.
Pada akhirnya, saya pun juga ingin mengucapkan Otsukare terhadap para panitia yang sudah bekerja keras menyelenggarakan acara ini hingga edisi ke sepuluh. Harus diakui di balik segala kekurangannya, Daisuki! Japan telah menjadi bagian dari pengalaman fandom saya di kota Malang. Akhir kata, terima kasih untuk para panitia yang telah menyelenggarakan acara ini. Semoga acara selanjutnya bisa lebih baik lagi.
Wawancara Spesial Bareng 4 Guest Cosplayer Daisuki! Japan Ten!
KAORI Newsline | Laporan acara oleh Dany Muhammad | Foto oleh Dany Muhammad, Icha, M. Hafizh Andifaisha, dan Aulia Nabih R.









