Kompetisi cosplay Indonesia Cosplay Grand Prix (ICGP) 2025 powered by INACON telah selesai digelar lewat babak Grand Final yang diadakan di ChibiCon Surabaya pada 22 Juni 2025 lalu. Tim Al-Kadet yang diisi oleh duo cosplayer Caramelattest (sebagai Zenin Maki) dan Kagami Yuuto (sebagai Zenin Naoya) berhasil menjadi juara lewat penampilan cosplay Jujutsu Kaisen-nya yang benar-benar ciamik.

Selengkapnya: Grand Final ICGP 2025: Tim Al-Kadet dari Jawa Tengah Juara!

Di sela-sela acara ChibiCon Surabaya, tim KAORI berkesempatan mewawancarai tim Al-Kadet yang nantinya akan mewakili Indonesia di ajang World Cosplay Summit (WCS) 2025 di Nagoya, Jepang pada 1-3 Agustus 2025. Caramelattest dan Kagami Yuuto membagikan suka-duka perjalanan mereka di ajang ICGP 2025, mulai dari alasan ber-cosplay dari seri Jujutsu Kaisen, tantangan mencari kombinasi warna kostumnya, sampai sedikit tips untuk bisa jadi juara ICGP dan kompetisi cosplay lainnya!

Simak wawancaranya berikut ini!

icgp wcs 2025 al-kadet
Tim Al-Kadet (kiri ke kanan): Caramelattest dan Kagami Yuuto (Foto: Hafizh A.)

Apa perasaan Anda bisa terpilih mewakili Indonesia ke ajang WCS?
Caramelattest: “Jujur aku gak nyangka dan gak ekspek banget!”
Kagami Yuuto: “Sampai sekarang pas kita mau diinterview, kita masih gak percaya. Tapi kami berterima kasih kepada panitia ICGP dan ChibiCon, para juri, serta teman-teman peserta lainnya. Perjuangan kalian akan kami teruskan!”

Mengapa tim Al-Kadet memilih ber-cosplay dari seri Jujutsu Kaisen?
Caramelattest: “Aku tertarik dengan jalan ceritanya dan [perform kami] termasuk “canon” karena adegannya ada di manga-nya, dan justru itu yang membuat aku tertantang untuk meng-eksplor dan ada banyak hal yang bisa di-improvisasi. Kami ingin menampilkan kostum dan aksi perform-nya di stage.”
Kagami Yuuto: “Untuk konsep performance-nya sendiri kami gak hanya mengambil dari anime. Ada dari film Hollywood, live stage, dan lainnya, sehingga kami bisa tampil seperti ini.”

Apa tantangan ketika membuat kostumnya?
Kagami Yuuto: “Pertama, adegan ini belum ada di animenya. Jadi warna kostumnya belum ada dan kita kesusahan untuk menentukan warnanya. Pada saat kita membuat kostumnya pun, ada trial and error dalam mencari warnanya, mulai dari awalnya hitam-putih seperti di manga sampai akhirnya bisa dapat seperti yang sekarang.”
Caramelattest: “Kita sudah punya niat ber-cosplay menjadi karakternya sejak 3 tahun lalu.”

Apa persiapan tim Al-Kadet untuk tampil di ajang WCS 2025?
Caramelattest: “Pertama tentunya bakal mencari cuti dulu karena kita juga kerja ya hehe.”
Kagami Yuuto: “Kita juga bakal minta masukan dari para alumni ajang WCS dari Indonesia. Kita juga mempersiapkan paspor dan terakhir kita juga harus jaga stamina.”

Masih soal tampil di ICGP dan WCS, seperti apa dukungan dari komunitas cosplay di Jawa Tengah, khususnya Semarang?
Caramelattest: “Kita dapat banyak support banget dari teman-teman di Semarang, khususnya dari yang pernah berangkat ke WCS seperti Kak Gerald dan kak Yumaki. Meskipun bukan orang Semarang asli, kami disupport banget oleh komunitas cosplay di Semarang.”

Siapa cosplayer yang jadi inspirasi tim Al-Kadet?
Kagami Yuuto: “KANAME! Dia cosplayer AFAID. Untuk detil kostumnya, wah!”
Caramelattest: “Aku juga suka sama Reika. Mereka itu bisa membawakan karakternya secara real banget. Jadi bukan yang “kartunis”, tapi bagaimana mereka bisa mewujudkan karakternya seperti orang sungguhan.”
Kagami Yuuto: “Kaname dan Reika adalah cosplayer yang saya tonton pertama kali, dan menginspirasi saya untuk ikut cosplay cabaret dan cosplay competition.”

World Cosplay Summit
Yumaki (kiri) dan Ryan CYD (kanan), sang juara ajang WCS Exhibition 2022 di Arab Saudi

Siapa alumni WCS dari Indonesia yang penampilannya inspiratif?
Kagami Yuuto: “Kalau saya mas Ryan CYD, karena dia jadi juara dua kali pas 2016 dan 2022 di WCS Exhibition Arab Saudi.”
Caramelattest: “Aku suka banget bagaimana mereka bisa membawakan konsep yang belum ada sebelumnya. Ini jadi salah satu tantangan buat kami sampai kami meriset di berbagai kompetisi cosplay untuk mencari konsep apa nih yang belum pernah ditampilin.”

Baca Juga: Duo Yumaki dan Ryan CYD Jadi Juara WCS Exhibition 2022 di Arab Saudi!

Apa kunci sukses menjadi juara di kompetisi ICGP?
Kagami Yuuto: “Pertama, percaya sama partner. Itu penting, karena dalam kompetisi cosplay kalian gak sendiri, apalagi di level WCS ya yang pasti berdua. Kalau kalian masih bermasalah dengan partner, pasti bakal menghambat banget. Di samping konsep kostum dan performance, yang paling pertama diperhatikan ini partner-nya dulu.”
Caramelattest: “Kalau tampil berdua itu yang paling nge-build itu chemistry-nya harus ada. Ketika ada peserta yang membawakan cosplay anime yang sama, ada bedanya kalau chemistry-nya gak ada, sehingga perform-nya gak dapet juga. Mungkin ada yang jomplang sebelah dan lain-lainnya.”

KAORI Newsline | Wawancara oleh Tanto D., Hanief A., dan Yusuf D.W.

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses