Sebagai salah satu grup idol dengan basis penggemar besar, dinamika antara grup idol JKT48 dan fansnya selalu menjadi sorotan. Dalam beberapa bulan terakhir, akumulasi kekecewaan memicu gelombang protes, yang direspons oleh JKT48 Operational Team (JOT) dengan mengadakan forum dialog publik bertajuk JKT48 Fanspace.
Program dialog ini diadakan di lima kota di antaranya, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Pertemuan perdana yang berlangsung pada 20 Agustus 2025 di Jakarta ini menjadi momen krusial untuk membangun komunikasi. Diskusi yang berjalan selama tiga jam, baik pihak fans (melalui One Alliance 48, merupakan sebuah fanbase aliansi dari 57 fanbase dari member JKT48 & pengurus dari fanbase JKT48 Virtual) maupun Manajemen JKT48 sama-sama merilis notulensi yang merangkum hasil pertemuan tersebut.
Untuk membaca notulensi secara lengkap, dokumen dari One Alliance 48 dapat diakses di tautan ini, sementara notulensi dari manajemen JKT48 bisa dilihat di situs resmi mereka.
Di bawah ini, kami bedah poin-poin utama yang diangkat dalam pertemuan tersebut.
Tembok Penghalang Komunikasi
Keluhan utama yang menjadi fondasi kekecewaan fans adalah ketiadaan narahubung atau Person in Charge (PIC) yang jelas. Kondisi ini membuat komunikasi antara fans dan JOT berjalan satu arah, dan yang lebih fatal, menciptakan inkonsistensi dalam proses perizinan proyek komunitas.
Dalam notulensinya, pihak JOT mengakui adanya kekurangan dalam sosialisasi aturan dan berkomitmen untuk memperbaikinya. Mereka menyatakan sedang mempertimbangkan penunjukan PIC Community atau Community Manager sebagai jembatan langsung dengan komunitas. Langkah ini, menurut mereka, tidak hanya akan mempermudah komunikasi perizinan, tetapi juga berpotensi memberikan informasi terkait roadmap JKT48 yang lebih transparan di masa depan.
Penyelenggaraan Event
Isu lain yang tidak kalah krusial adalah ketidakprofesionalan dalam penyelenggaraan event dan konsistensi kebijakan. Fans menyoroti beberapa poin penting:
- Promosi single: Promosi untuk single terbaru “#KuSangatSuka” yang dianggap tidak maksimal. JOT mengakui hal ini, menyatakan bahwa promosi terkendala kesalahannya dalam kurang dalam berkoordinasi dengan manajemen Quadlips untuk mengunci jadwal Feni selaku center.
- Kekacauan di berbagai tour: Insiden di summer tour Bandung (2023) yang mengalami overcapacity dan masalah antrean di All In Tour Surabaya (2025) menjadi contoh nyata. Fans mengeluhkan minimnya pemetaan area dan koordinasi antara JOT dengan pihak ketiga.
- Tour Luar Pulau Jawa dan Fans Far: Fans juga menyoroti minimnya agenda tour di luar Jawa. Mereka mengungkapkan harapan agar JKT48 bisa menjangkau penggemar di berbagai daerah di luar Pulau Jawa. Pihak manajemen menjelaskan bahwa tour luar Jawa sulit dilakukan karena biaya penerbangan dan perizinan yang berbeda di setiap daerahnya.
Sebagai respons, JOT menyatakan telah melakukan perbaikan dari beberapa kesalahan yang lalu. Mereka berjanji akan lebih teliti dalam memilih venue yang sesuai dengan kapasitas penonton.
Isu Sensitif
Pertemuan ini juga menyentuh isu-isu yang lebih sensitif, yang menunjukkan ketidaknyamanan para penggemar:
- Perlindungan Konsumen: Fans merasa hak-hak mereka diabaikan saat ada perubahan aturan tiba-tiba. JOT berargumen pentingnya waktu penyampaian agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan, namun dalam kondisi tertentu perubahan mendesak mungkin diperlukan demi kenyamanan, keamanan, dan kelancaran kegiatan.
- Perlindungan Data Pribadi: Pihak fans mempertanyakan mengapa data pribadi mereka dikumpulkan tanpa penjelasan yang transparan sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP). JOT belum dapat memberikan tanggapan secara langsung atas permasalahan ini tapi akan melakukan diskusi internal serta mempertimbangkan saran yang telah diajukan.
- Kesehatan dan Keamanan Member: Fans mengekspresikan kekhawatiran mereka terhadap keamanan dan kesehatan member JKT48, baik fisik maupun mental. Mereka menegaskan tidak mentolerir segala bentuk pelanggaran terhadap hak member. Mereka bekerja sama dengan firma hukum. Selain itu juga untuk memastikan kesehatan member, mereka memiliki akses langsung ke fasilitas kesehatan secara langsung serta tenaga psikolog profesional.
Kesimpulan: Sebuah Awal Harapan Baru
Meskipun notulensi ini tidak menjamin semua masalah akan langsung terselesaikan, pertemuan JKT48 Fanspace adalah langkah maju yang signifikan. Berdasarkan dialog di forum ini, JOT mengakui berbagai masalah terkait pengalaman, kekhawatiran, dan komunikasi dengan fans. Manajemen berkomitmen untuk melakukan perbaikan, meskipun beberapa isu memerlukan diskusi internal dan waktu untuk implementasi.
Manajemen menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh fans dan komunitas atas partisipasi, kritik, saran, dan dukungan yang telah diberikan. Semua masukan ini sangat penting dalam proses perbaikan JKT48, dan komitmen ini juga menjadikan Fanspace sebagai program berkelanjutan yang membuka harapan akan hubungan yang lebih transparan antar manajemen dengan fans.
KAORI Newsline











