Komdigi Luncurkan IGRS di IGDX 2025

0
Indonesian Game Rating System

Pada hari Sabtu (11/10), pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) secara resmi meluncurkan Indonesian Game Rating System (IGRS). Peluncuran ini dilakukan di acara Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) 2025 yang berlangsung di Bali pada 9–11 Oktober 2025 kemarin.

Acara peluncuran ini dilakukan oleh Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid. Saat peluncuran, beliau menegaskan bahwa IGRS bukan sekadar kebijakan administratif, melainkan bagian dari visi besar pemerintah dalam menciptakan ekosistem digital yang sehat dan beretika.

“Pada prinsipnya, IGRS dibuat untuk melindungi industri game Indonesia,” ujar Meutya Hafid di hadapan para pelaku industri kreatif di Kuta, Bali. “Selain itu, orangtua juga bisa lebih tenang karena anak-anak bisa terhindar dari konten-konten yang tidak sesuai dengan usia mereka.”

Dalam sistem rating IGRS, game-game yang masuk Indonesia ke dalam lima kategori usia, yakni 3+, 7+, 13+, 15+, dan 18+. Klasifikasi ini dibuat berdasarkan kriteria seperti kekerasan, bahasa, tema seksual, penggunaan zat terlarang, hingga elemen perjudian. Selain 5 rating tersebut, terdapat juga rating RC (Refused Classification) alias ditolak rilis di Indonesia. Namun, pengembang tetap dapat mengajukan revisi konten agar game-nya lolos klasifikasi.

“Semuagame di semua platform, selama dimainkan oleh anak-anak Indonesia dan didistribusikan di Indonesia, harus menyertakan (label usia),” ujar Edwin Hidayat Abdullah, Dirjen Ekosistem Digital yang terlibat dalam perumusan IGRS ini.

Presiden Asosiasi Game Indonesia (AGI) Shafiq Hussein, menambahkan bahwa sistem rating ini bukan pembatasan kreativitas, tetapi sarana perlindungan dan profesionalisasi industri. “Rating ini bukan membatasi kreativitas, tetapi melindungi hasil karya teman-teman developer agar bisa dinikmati oleh pasar yang tepat sesuai usia,” ujar Shafiq Hussein. “Pada saat yang sama, kita juga melindungi konsumen anak-anak untuk bisa menikmati game sesuai usia masing-masing.”

Meutya Hafidz berharap, IGRS dapat diimplementasikan secara menyeluruh di Indonesia pada tahun 2026. Untuk itu, IGRS bekerja sama dengan IARC (International Age Rating Coalition), lembaga rating internasional agar IGRS dapat diterapkan di segala platform. Untuk platform yang belum bekerja sama dengan IARC seperti Steam, IGRS akan berkomunikasi langsung dengan Valve agar IGRS dapat terintegrasikan di dalam Steam.

KAORI Newsline

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses