Ulasan Komik: Shonen Fight Vol.3

0

Kalasandhi, Chapter 3: Kala Benjing – Karya: Azisa Noor

IMG_20151119_181956

Dengan berbekal peralatan seadanya, Ratri bersama Maria mencoba untuk memancing sosok misterius yang akhir-akhir ini meneror Batavia. Namun alangkah kagetnya mereka begitu didapati bahwa yang terpancing kedalam umpan yang mereka buat bukanlah sesosok hantu maupun jejadian melainkan teman sekolah mereka di STOVIA, yakni Syahrir. Meski dikenal sebagai sesosok manusia, namun Syahrir ternyata adalah manusia yang dapat berubah menjadi jejadian. Penasaran akan apa sebenarnya yang terjadi dengan Syahrir, Ratri pun berusaha mencari jawaban.

Bisa dikatakan bahwa Kalasandhi bab ke-tiga ini cukup terasa unsur horrornya. Sosok kuntilanak yang digambarkan di bab ini terasa menakutkan. Terlebih saat ada satu rumah makan yang ternyata pegawainya adalah Kuntilanak. Unsur mistis dan spiritual di komik ini makin mantap dengan beberapa keterangan mitos dan legenda yang ada di komik ini. Menariknya, di bab ini Kalasandhi mampu memadu padankan tema horror dengan ilmu kedokteran ala STOVIA. Menegangkan namun memberikan wawasan baru di sisi yang lain.

Lost in Halmahera – Karya: Maulana Faris

IMG_20151119_182024

Kehidupan sang komikus Maulana Faris saat menjalani tugas di Halmahera pun kembali berlanjut. Kali ini dibawakan kisah komedi yang berfokus pada seputar kehidupan sehari-hari dan hal menarik yang ada di Halmahera.

Sebagai sebuah komik lawak dengan format 4 koma, kali ini Lost in Halmahera berhasil membungkus sebuah premis komedi yang lebih menggelitik dibanding di 2 edisi sebelumnya. Masih tetap menjaga kekhasan nya, komik Lost in Halmahera ini masih menyajikan kisah komedi dari hal yang unik dan khas dari daerah Halmahera. Bisa dibilang, lawakan di Lost in Halmahera kali ini cukup menyebalkan, mulai dari orang yang takut ayam dibanding Kuntilanak, hingga tetap berusaha selfie saat terjadi longsoran batu. Namun tetap saja, sudah 3 edisi berlangsung dan porsi halaman komik ini sedikit sehingga terasa hanya sebagai sebuah selingan saja.

Ankala, Chapter 2: Air Raid – Karya: Hiro Nurhadi

IMG_20151119_182036

Petualangan putri Duma kembali berlanjut! Sebelumnya putri Duma yang tengah melarikan diri dari kejaran pasuka Black Scarf menemui seorang bocah bernama Kala. Tidak diduga-duga, ternyata Kala adalah anak yang memiliki kekuatan luar biasa. Bahkan ia berhasil mengalahkan satu pasukan Black Scarf. Padang pasir Xymal, 35 AD (After Doom), Gabe menemukan Duma dan Kala yang tengah terkapar di padang pasir tersebut. Gabe pun membawa mereka berdua yang hendak pergi menemui Paman Dolit.

Mengusung konsep sebagai komik aksi, bab ke-2 dari seri komik Ankala ini menyajikan beragam ketegangan untuk para pembaca. Mulai dari pasukan Black Scarf yang masih mengejar-ngejar Duma serta pertarungan Gabe dan Kala melawan salah satu pasukan Black Scarf dalam pertempuran di udara. Oleh karena itu, narasi di bab ke-2 ini tidak terlalu padat karena lebih mengetengahkan saling adu jotos. Dari segi visual berbagai adegan pertarungan di komik ini mampu menampilkan kesan dinamis.

Jeenie, Chapter 3: The Mysterious Man – Karya: Dani Kuswan

IMG_20151119_182100

Akibat satu lagi kecerobohan sang jin cantik Jeenie, Rena sang gebetan dari Terri secara tidak sengaja berada di kamar Terri dan melihatnya berdua-duaan dengan Jeenie. Setelah menjelaskan situasi yang ada akhirnya Rena mulai mengerti bahwa ini semua terjadi karena ketidak sengajaan. Namun dikarenakan telah menggunakan sihir secara berkali-kali, Jeenie pun kehabisan tenaga dan ia beristirahat kembali kedalam buku ajaib yang ditemukan Terri. Tetapi tanpa diduga-duga, Terri dan Rena bertemu dengan sesosok pria misterius.

Bisa dikatakan mayoritas seri komik yang hadir di majalah komik Shonen Fight ini mengusung konsep aksi dan pertempuran. Selama 3 bab berlalu, bisa dikatakan bahwa pada kali ini seri komik Jeenie lebih berfokus pada aksi. Dari perkembangan karakter, di bab ini juga mulai nampak perkembangan karakter Terri dan Rena yang harus terlibat dalam konflik di dunia Jin.

Rabbit Vault, Chapter 3: Oliver – Karya: Bebekterbang

IMG_20151119_182115

Abby, sang gadis muda yang pada malam hari bertindak sebagai Kelinci Pencuri yang suka beraksi sendirian, kini mendapat bantuan seorang rekan. Dengan bantuan Oliver, Abby pun menyusuri jalan lain menuju target pencuriannya berikutnya yakni kediaman Tuan Dudley. Tanpa disangka ternyata Oliver cukup banyak mengetahui berbagai hal sampai informasi terkait Tuan Dudley pun diketahui olehnya. Meski telah berhasil menyelinap masuk kedalam rumah Tuan Dudley, baik Abby dan Oliver menemukan ada keanehan di rumah tersebut.

Setelah lama mempertimbangkan akhirnya Abby memutuskan bekerja sama dengan Oliver. Oleh karena itu, di bab kali ini lebih terfokus pada interaksi antar Abby dan Oliver dalam melakukan aksi pencurian. Tampil dengan visual yang cukup menarik, komik ini juga menghadirkan penempatan kolom yang tidak monoton sehingga makin menambah kualitas visual yang disajikan. Mengusung tema mengenai pencuri yang mencuri demi kemakmuran bersama, di bab ke-3 komik ini juga memiliki nuansa yang menegangkan dalam sebuah aksi pencurian.

Inheritage: Incarnation of Chaos, Chapter 3: Anomali – Karya: Mukhlis Nur

IMG_20151119_182139

Akibat rasa penasarannya, Arfi yang mengaku melihat sosok bayangan misterius di sebuah bangunan tua pun memberanikan diri masuk kedalam. Namun alangkah malangnya, kawanan Arfi, Rieska, dan Indra justru terjebak di bangunan tersebut yang dipenuhi oleh makhluk mengerikan. Beruntunglah Aulia datang dan sempat menyelamatkan mereka. Setelah diselamatkan, Arfi yang terbangun dengan berbagai banyak luka di tubuhnya cukup kaget saat mengetahui bahwa bangunan tua yang ia masuki menghilang. Bahkan orang-orang disekitar pun mengaku tidak pernah mengetahui adanya bangunan tua disana. Ditengah-tengah kebingungan tersebut misteri yang meliputi Aulia pun akan terkuak.

Jika pada bab 2 nya komik Inheritage: Incarnation of Chaos ini dipenuhi dengan berbagai adegan aksi melawan monster, pada bab kali ini tidak terlalu terasa muatan aksi seperti di bab sebelumnya. Menggantikan adegan aksi pertempuran yang tidak ada, di bab ini lebih terasa nuansa misteri yang membingungkan dan menimbulkan tanda tanya besar. Karakter Arfi yang pada 2 bab sebelumnya terlihat biasa-biasa saja, di bab kali ini terlihat sangat berbeda dengan segala misteri yang meliputi dirinya serta Aulia. Visual komik ini juga cukup menarik dengan gambar yang memiliki kesan dinamis.

KAORI Newsline | Diulas oleh Rafly Nugroho

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses