Perjalanan menyelamatkan adik Laios masih berlanjut, begitu pula makanan khas labirin yang akan mereka santap selama perjalanan. Inilah Delicious In Dungeon atau dikenali juga dengan Dungeon Meshi.
Delicious In Dungeon (Dungeon Meshi) merupakan anime yang diadaptasi dari komik berjudul sama karya Ryoko Kui. Komik ini dirilis melalui majalah Harta milik Enterbrain sejak tahun 2014 hingga 2023. Komik ini juga telah diadaptasi menjadi anime yang diproduksi oleh studio Trigger pada tahun 2024.
Komik Delicious in Dungeon diterbitkan di Indonesia pertama kali oleh penerbit Elex Media Komputindo pada tahun 2023. Sementara itu komik Delicious in Dungeon volume kedua terbit pada tanggal 7 Desember 2023, dan dibanderol dengan harga 45.000 rupiah (untuk Pulau Jawa). Inilah ulasan volume kedua dari komik Delicious in Dungeon.
Berpetualang di dalam labirin tentu menantang, menyenangkan, dan…… Enak? Ya, jika di seri lainnya labirin identik dengan petualangan, misteri, dan monster. Kali ini kalian akan disajikan dengan cerita “bagaimana jadinya bila semua itu bisa dimakan”.
Sinopsis

Laios dan kawan-kawan melanjutkan penjelajahannya lebih dalam di Dungeon. Mereka bertemu zombi yang membusuk, hantu bergentayangan, lukisan hidup, serta golem di lantai 3. Masalahnya, semua makhluk tersebut tidak dapat dimakan! Setelah selama ini berburu dan memasak monster yang berkeliaran di Dungeon, bagaimana mereka bisa bertahan hidup tanpa ada sesuatu yang bisa dimakan!?
Penceritaan Komik – Mendalami Latar Karakter dan Labirin

Jika pada volume pertama, fokus cerita adalah untuk memperkenalkan premis utama, kali ini pembaca pembaca akan mengetahui lebih banyak mengenai latar dari dunia “Delicious in Dungeon“, sekaligus masa lalu karakter utamanya. Momen penceritaannya cukup menarik terutama dalam menjelaskan sejarah singkat ras yang ada di dunia komik ini sekaligus mengenai cerita penghuni labirin ini. Mungkin bagi saya salah satu bagian yang agak unik adalah saat para karakter utama sangat merindukan Falin, apalagi untuk daerah yang sedang mereka eksplorasi saat ini di mana banyak sekali hantu. Karena Hantu juga tidak dapat disentuh, untuk mengusir mereka sangatlah sulit. Namun Senshi memiliki suatu ide yaitu membuat “air suci”. Air Suci sendiri kerap dibuat oleh pendeta dalam dunia komik ini, sehingga semuanya merasa kebinggungan apakah Sensi sendiri adalah pendeta sebelumnya. Akan tetapi yang Senshi maksud adalah “mencampur” semua konsep air suci. Dia menyadari bahwa air suci itu berbeda-beda secara konsepnya tergantung lokasinya, karenanya ia mencampur semua yang ia ketahui mengenai konsep air suci. Air suci yang dibuatnya akan digunakan untuk mengusir hantu yang tengah mengejar mereka semua. Menariknya, nampaknya air suci itu cukup ampuh mengusir mereka dan sekaligus membuat sebuah es krim?
Ya, inilah momen-momen yang unik dan tidak terduga yang saya sukai dari komik Delicious in Dungeon. Kalian hampir tidak tahu apa yang akan terjadi setelah maupun sebelumnya. Banyak sekali kejadian yang tidak terduga yang akan terus membuat kalian tertawa, bahagia, sedih, dan terkesan. Begitu pula dengan santapan yang akan terus membuat kalian tersenyum lebar.
Penggambaran Komik – Santapan yang “Mungkin” Dapat Kalian Buat

Terlepas dari gambaran makanan, volume kedua komik Delicious in Dungeon juga tetap membawakan penggambaran yang sangat detil untuk lingkungan dan latar dari labirin ini. Hingga kalian mungkin akan cukup terbawa akan narasi yang disampaikan. Kali ini juga banyak sekali komuk dan muka-muka yang cukup ekspresif sehingga kalian pun akan semakin menikmati membaca komik ini.
Kesimpulan

Volume kedua adalah kelanjutan yang cukup seru bagi kalian yang benar-benar ingin meneruskan membaca komik ini, ataupun mungkin hanya sekedar untuk melihat keunikan makanan dalam labirin. Fokus kali ini cukup memberikan pembaca wawasan dan gambaran baru mengenai dunia Delicious in Dungeon dari ras orc, kisah dalam kastel, dan perjalanan Laios & kawan-kawan sebelumnya. Sehingga kalian pastinya akan semakin tertarik lagi dengan dunia komik ini.
Hal yang mungkin saya kurang sukai lagi dari komik ini sama seperti volume pertama yaitu ketidak konsistenan ataupun kata yang aneh bagi saya. Hal ini mungkin adalah hal minor yang tidak terlalu dipedulikan bagi kalian yang sudah terbiasa dengan dunia fantasi ataupun pembaca biasa. Contoh saja pada volume kedua ini terdapat monster bernama “skeleton” yaitu sebuah monster tengkorak. Secara umum itulah nama monsternya. Hanya saja karena ada bahasa Indonesianya mungkin akan lebih baik jika itu menggunakan bahasa Indonesia. Begitu pula terkadang ada penyebutan nama zombi dan mayat busuk. Saya rasa itu adalah ungkapan lainnya dari monster “ghoul”. Jika begitu saya pikir gunakanlah nama monster itu saja.
Secara komik sendiri dengan dibanderol seharga 45.000 rupiah (untuk Pulau Jawa), saya pikir kualitas bukunya cukup bagus, dengan kualitas gambar yang oke dan warna yang pekat. Namun sama seperti volume sebelumnya, komik yang saya miliki saat ini tetap memiliki “label” yang menempel di dalam komik ini. Meskipun tidak mengganggu saya, tapi terkadang saya sedikit menyentuhya saat mengganti halaman sehingga rasanya sedikit aneh.
Baiklah, terakhir apakah volume kedua patut untuk kalian lanjutkan? Jawaban saya, ya tentu saja! Dengan cerita yang semakin unik dan latar yang semakin luas, Delicious in Dungeon volume 2 telah menjadi lanjutan yang cukup oke untuk kalian yang sangat ingin mengikuti kisah perjalanan Laios dan kawan-kawan.
Baca juga:
Ulasan Komik Delicious in Dungeon Vol.1: Makan itu Penting!
KAORI Newsline | Oleh Cakra Bhirawa











