Manusia pasti akan menemui persimpangan jalan dalam hidupnya. Seringkali pilihan itu akan membuat kita berlarut-larut dan mengabaikan yang terjadi di dekat kita. Novel In His Chart menceritakan tentang seorang dokter yang diberi pilihan untuk melanjutkan karir di rumah sakit dengan fasilitas yang lebih mumpuni dibanding tempat kerjanya sekarang. Namun di sisi lain, ia merasa berat untuk meninggalkan pasien-pasiennya. Lantas, pilihan apa yang akan ia ambil?

Sekilas Tentang In His Chart

In His Chart (Kamisama no Karute) ditulis oleh Sousuke Natsukawa. Volume pertamanya diterbitkan di Jepang pada tahun 2009 oleh penerbit Shogakukan. Novel ini memiliki 3 volume utama dan 2 volume tambahan. Penerbit Clover menerbitkan volume pertama novel ini di Indonesia pada Juni 2023 lalu. Volume ketiganya juga baru terbit Maret 2024 lalu.

Sinopsis

Ichito Kurihara adalah dokter penyakit dalam di Rumah Sakit Honjo. Rumah sakit yang mayoritas pasiennya adalah lansia ini sangat kekurangan dokter, sehingga tak jarang ia harus bekerja hingga 40 jam tanpa istirahat. Suatu hari, atasannya menawarkan untuk pindah ke rumah sakit universitas yang memiliki fasilitas pengobatan termutakhir serta jam kerja yang lebih manusiawi. Namun, Ichito merasa berat untuk meninggalkan pasiennya di Rumah Sakit Honjo.

Hingga suatu hari, seorang pasien kanker bernama Bu Azumi dating dalam kondisi kritis. Tetangganya dari Vila Ontake juga meminum obat tidur dalam dosis berlebihan hingga tak sadarkan diri di kamarnya. Pengaruh kedua orang itu secara perlahan mendorong Ichito untuk mengambil Keputusan terakhirnya.

Komentar

Hal pertama yang menarik dari novel ini adalah ilustrasi sampulnya. Gambar seorang dokter yang memandang luar jendela dengan hiasan bunga Sakura yang berguguran ini memberi kesan yang hangat, sesuai dengan nuansa ceritanya. Pemilihan warnanya juga kalem, cocok dengan cerita novel ini.

Bagian pertama novel ini menceritakan situasi Rumah Sakit Honjo yang sangat kekurangan dokter sehingga membuat Ichito harus lembur dan hanya bisa tidur kurang dari 4 jam tiap harinya. Awalnya, saya heran mengapa Ichito bisa bertahan di lingkungan kerja yang seperti itu. Rupanya Ichito memang sengaja memilih rumah sakit ini karena ia tak ingin terlibat carut marut asosiasi kedokteran yang rumit.

Setelah itu, walau ada kesempatan pindah, Ichito juga cenderung bersikeras untuk bertahan. Rupanya ia tak kuasa mengabaikan para pasien Rumah Sakit Honjo, yang tidak sedikit dari mereka telah ditolak oleh rumah sakit lainnya. Poin inilah yang menjadi daya tarik tokoh utama In His Chart. Di samping itu, Ichito juga memiliki istri penyabar yang tak lelah menghibur Ichito di tengah kekalutannya. Interaksi suami istri ini juga cukup menghibur dan menangkan hati.

Novel In His Chart mengangkat tema drama kehidupan. Secara garis besar, masalah pokok di buku pertama ini adalah kebimbangan Ichito saat ditawari pindah ke Rumah sakit Universitas. Konflik pendukungnya juga tidak kalah menarik. Sousuke Natsukawa mengemas konflik dan resolusinya dengan santai melalui hubungan konflik utama dengan konflik pendukung yang ada, sehingga resolusi yang dibuat Ichito terkesan lebih bermakna.

Sebagai penyuka sastra, Ichito kerap mengungkapkan kutipan yang bermakna dalam. Berikut adalah kutipan favorit pengulas.

“Kehidupan bukan hanya soal untuk terus maju sambil membelah gunung yang menghalangi aliran sungai. Proses menggali keluar hal-hal yang berharga, yang terkubur di sana-sini dengan hati-hati juga adalah kehidupan.”

Secara keseluruhan, novel pertama In His Chart ini membuat saya tersentuh dengan drama yang disajikannya. Bagi #Kaoreaders yang mencari bacaan yang santai dan penuh pembelajaran hidup, novel ini dapat menjadi pilihan utama.

KAORI Newsline | Oleh Nisrina Alya Fajri

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses