Sutradara legendaris asal Jepang, Hayao Miyazaki dari Studio Ghibli yang tersohor itu, menerima penghargaan bergengsi Ramon Magsaysay Award, yang kerap disebut sebagai “Nobel Asia.” Dalam pidato penerimaannya, Miyazaki menggunakan momen tersebut untuk mengingatkan dunia akan kejahatan perang yang dilakukan oleh Jepang selama Perang Dunia II. Ia menekankan pentingnya refleksi historis untuk menciptakan masa depan yang lebih baik dan damai.
Menanggapi penghargaan ini, Hayao Miyazaki menyebutkan bahwa ia merasa terhormat mendapat penghargaan Ramon Magsaysay Award yang bergengsi ini. Ia merasa terhormat film-filmnya diterima banyak kalangan, khususnya di Asia, dan memberikan semangat dan kekuatan untuk hidup, terutama bagi anak-anak yang terlahir di sana. Apalagi ia juga merasa terhormat mendapatkan penghargaan yang sama yang pernah diberikan kepada figur besar Jepang lainnya seperti sutradara Akira Kurosawa hingga sastrawati Michiko Ishimure. Sayangnya Hayao Miyazaki sendiri tak dapat menghadiri langsung penyerahan penghargaan tersebut karena alasan kesahatan. Karenanya ia harus diwakili oleh salah seorang pejabat Studio Ghibli, Kenichi Yoda.
Hayao Miyazaki mengakui bahwa Jepang banyak melakukan kejahatan selama Perang Dunia 2, seperti membunuh rakyat tak berdosa. Jepang sendiri memang banyak melakukan tindak kejahatan selama perang seperti penjajahan di sejumlah negara termasuk Indonesia, perbudakan seks paksa, hingga eksperimen manusia. Karenanya ia berharap rakyat Jepang tidak akan melupakan sejarah kelam ini.
KAORI Newsline











