Satoshi Daito dan Arsip Kelam Pembantaian Nanjing

0
Satoshi Daito
© CCTV

Satoshi Daito, kepala kuil Enkoji di Prefektur Aichi, Jepang, dikenal sebagai sosok yang begitu peduli pada sejarah. Sejak masa sekolah menengah, ia mulai mempertanyakan kebenaran cerita tentang kuburan massal yang dilakukan tentara Jepang di Tiongkok pada masa Perang Dunia II. Rasa ingin tahunya itu akhirnya membawanya pada perjalanan panjang menyelami fakta-fakta nyata tentang Pembantaian Nanjing.

Terpukul Saat Melihat Fakta Nyata

Pada tahun 1985, Daito melakukan perjalanan penelitian ke Tiongkok timur laut. Meski tak bisa berbahasa Mandarin, ia melihat langsung kuburan massal dan bahkan mengunjungi ruang pameran bukti kejahatan Unit 731. Melihat tumpukan kerangka manusia membuatnya sadar bahwa cerita yang selama ini hanya ia dengar di buku, ternyata adalah kenyataan yang begitu kejam. Sejak itu, tekadnya untuk mengungkap kebenaran tentang Pembantaian Nanjing semakin kuat.

Mengumpulkan Arsip Selama Puluhan Tahun

Sejak tahun 2005, Daito rutin mengunjungi Tiongkok dan mulai mengumpulkan berbagai dokumen bersejarah terkait Pembantaian Nanjing. Dari album pribadi pilot Jepang yang berisi foto-foto mayat tentara Tiongkok, hingga catatan yang sebelumnya tersembunyi, semua ia serahkan ke Memorial Hall of the Victims in Nanjing Massacre. Hingga kini, lebih dari 4.600 arsip berhasil ia donasikan demi memastikan tragedi itu tidak pernah dilupakan.

Satoshi Daito sang pahlawan
© CCTV

Menjaga Ingatan untuk Masa Depan

Bagi Daito, arsip-arsip ini bukan sekadar dokumen, melainkan bukti nyata yang harus dijaga selamanya. Ia percaya bahwa memori tentang Pembantaian Nanjing bukan hanya milik Jepang dan Tiongkok, tapi juga penting bagi dunia. Dengan begitu, generasi mendatang bisa belajar dari sejarah kelam ini agar tragedi serupa tak terulang lagi.

KAORI Newsline | Sumber

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses