Fase knockout di turnamen Free Fire World Series SEA 2025 Fall atau FFWS SEA 2025 Fall tinggal 3 minggu lagi. Masih ada 10 slot yang tersedia untuk para tim agar bisa melaju ke babak Grand Final, di mana dua slot awal di Week 3 telah direbut oleh 2 tim Free Fire asal Thailand, Pharaoh & Team Falcons.
Tiga tim esports asal Indonesia yang bermain di week 3 kemarin, yaitu EVOS Divine, RRQ Kazu dan Bigetron by Vitality masih belum menunjukkan performa terbaiknya. Walau berhasil mengejar ketertinggalan di late game, duo tim Thailand, Team Falcons dan Pharaoh ternyata bisa bermain lebih konsisten dan agresif, sehingga bisa mengamankan posisi pertama dengan jumlah eliminasi paling banyak. Pemilihan drop zone yang kurang menguntungkan dan fight di early game selalu terjadi di zona yang tidak diinginkan tampaknya masih menjadi masalah tim-tim tanah air di week 3 FFWS SEA 2025 Fall.
Pada sesi media interview pada Selasa (2/9), KAORI bertanya kepada beberapa tim Free Fire Indonesia tentang apa yang harus dievaluasi dan persiapan lainnya menjelang match di week ke-4 pada tanggal 6-7 September mendatang.
RRQ Kazu: Tidak Ingin Buru-Buru Lolos ke Final
Menurut RRQ Dutzz, timnya masih menargetkan untuk bisa bermain secara konsisten demi mengumpulkan poin dan tidak ingin terburu-buru untuk lolos ke babak final terlebih dahulu. Mereka bersyukur jika timnya berhasil lolos lebih awal. Jika mereka belum bisa lolos, rekan-rekannya masih ingin tetap fokus untuk bermain dulu. Berkaca dari season sebelumnya di mana RRQ Kazu jadi tim pertama yang lolos ke Final, hal tersebut justru membuat pengalaman bertempur mereka berkurang menjelang babak puncak. Mau tidak mau di season Fall ini mereka perlu menambah pengalaman bermain agar makin siap di babak Grand Final.
Sedangkan RRQ Ady selaku coach mengatakan timnya yakin bisa lolos ke babak grand final, walau mungkin baru terwujud di Week ke-5. Menurutnya, anak-anak asuhannya harus punya target dan melakukan observasi untuk tetap konsisten di week yang tersisa. Senada dengan Dutzz, menurut pengalamannya di season sebelumnya, konsistensi gameplay timnya di fase Grand Final terpengaruh oleh kekosongan jadwal tim karena RRQ Kazu lolos lebih awal ke Grand Final.
Bigetron By Vitality: Ingin Lolos ke Final Agar Bisa Bonding dengan Player Baru
Bigetron by Vitality menjadi salah satu tim yang mendatangkan player baru, yaitu Jooeeel yang sebelumnya bermain di tim Vesakha. Menurut Kyongg, timnya sudah bermain lebih bagus di week sebelumnya dan ingin meningkatkan gameplay-nya agar bisa lolos ke final di week ke-4. Dia beralasan agar mereka bisa ada waktu untuk family time dengan sang player baru dan bisa meningkatkan chemistry dengan pemain baru yang bakal memperkuat skuad Robot Merah.
Chrisjo selaku coach juga mengatakan, walau timnya mampu memanfaatkan teamwork dalam bermain, roster timnya saat ini belum punya banyak jam terbang bermain di FFWS SEA, khususnya duo player baru Juan & Rynnn yang baru bergabung di FFWS SEA 2025 Fall. Menurut sang coach, timnya ingin mencoba memanfaatkan konsistensi di pekan-pekan selanjutnya agar bisa lolos ke grand final FFWS SEA 2025 Fall.
EVOS Divine: Adaptasi Suasana, Benahi Fase Early dan Late Game
Aimgod mengatakan bahwa evaluasi tim EVOS adalah di bagian war yang masih belum rapi, serta menimpali kalau timnya masih belum “mendapat” rezeki karena belum lolos di Week 3. Dia menambahkan gameplay mereka juga sedikit dipengaruhi karena pada week tersebut tim-tim Indonesia tidak bermain di stage khusus, sehingga suasananya lebih mirip seperti latihan atau scrim dibanding benar-benar war.
Leem selaku coaching staff EVOS menyatakan bahwa timnya masih perlu belajar di pekan-pekan sekarang karena gameplay anak-anaknya masih belum rapi di fase early dan late game, sehingga mereka ingin membenahi gameplay-nya di week ke-4.
ONIC Olympus: Tambah Amunisi Rapikan Late Game
Menurut Xyro, timnya memang sering menang war di early game, akan tetapi di fase late game timnya masih kurang rapi dan sering kena gempuran tim lain yang mengganggu pertempuran mereka alias third party. Namun, dengan kedatangan pemain baru (Geday) yang baru ditransfer, dia berharap bisa menambah amunisi ONIC Olympus untuk mengatasi fase late game pada week 4 ini.
Ditanya tentang performa timnya yang “telat panas”, coach AFM mengatakan hal ini lebih dipengaruhi oleh fokus dari tiap-tiap tim yang dinamis. Tim yang punya power fight lebih kuat, bakal lebih banyak dapat kill di late game.
Semoga tim-tim Indonesia bisa segera lolos ke babak grand final FFWS SEA 2025 Fall di week yang tersisa ini, karena kesempatan untuk lolos akan semakin sulit jika mereka masih tetap bermain di minggu-minggu selanjutnya.
KAORI Newsline











