Yoshiyuki Tomino, sutradara legendaris di balik anime Mobile Suit Gundam, kembali angkat suara tentang isu perang di tengah peringatan 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II. Melalui wawancara, ia menegaskan bahwa inti dari menjaga perdamaian adalah sederhana namun krusial: jangan pernah memulai perang. Pesan ini terasa relevan, mengingat kehidupannya yang sempat merasakan langsung jejak perang di masa kecil.
Gundam dan Cerminan Konflik Manusia
Sebagai kreator Gundam, Yoshiyuki Tomino menyadari bahwa memilih manusia sebagai “musuh” dalam ceritanya membuat perang terasa jauh lebih nyata. Ia menggambarkan konflik antarnegara, dendam, hingga rasa ketidakadilan sebagai pemicu peperangan. Dengan latar koloni luar angkasa, Gundam tak hanya menampilkan robot tempur, tetapi juga menghadirkan drama manusia yang terjebak dalam pusaran konflik.
Baca juga:
Yoshiyuki Tomino Ingin Membuat Karya Baru yang Terinspirasi dari Konflik Dunia Terkini
Pandangan terhadap Konflik Dunia
Melihat kondisi global saat ini, Yoshiyuki Tomino mengaku prihatin dengan agresi yang masih terjadi, seperti di Ukraina maupun Gaza. Menurutnya, banyak pemimpin dunia yang gagal memahami sejarah sehingga tergelincir dalam keputusan membuka peperangan. Ia menyebut bahwa begitu senjata diangkat, dendam dan kebencian sulit dihentikan, bahkan hingga generasi berikutnya.
Pentingnya Ingatan Kolektif
Bagi Yoshiyuki Tomino, semakin sedikit orang yang mengalami langsung perang membuat generasi baru sulit memahami kenyataannya. Ia menilai banyak film modern lebih menekankan aspek aksi ketimbang menggali makna perang itu sendiri. Karena itu, ia menekankan perlunya warisan cerita dan kesaksian nyata agar masyarakat bisa memahami betapa kelamnya perang.
Baca juga:
Yoshiyuki Tomino: Manusia Tak Bisa Hidup di Luar Angkasa
Pesan Perdamaian yang Tegas
Mengakhiri refleksinya, Yoshiyuki Tomino menegaskan bahwa perang adalah sesuatu yang nyaris mustahil dihentikan setelah dimulai. Maka dari itu, langkah terpenting adalah mencegahnya sejak awal. Baginya, pesan ini bukan hanya untuk Jepang, tetapi juga untuk seluruh dunia yang masih berhadapan dengan konflik hingga hari ini.
KAORI Newsline | Sumber











