Evangelion tidak bisa dilepaskan dari lagu pembukanya yang legendaris, A Cruel Angel’s Thesis. Yoko Takahashi yang menyanyikan lagu tersebut mengenang bagaimana lagu tersebut melampaui status sebagai sekadar lagu anime dan berubah menjadi fenomena budaya. Sejak dirilis pada 1995, lagu ini terus hidup di berbagai generasi, menjadi favorit karaoke dan dinobatkan sebagai lagu anime paling populer sepanjang masa dalam jajak pendapat tahun 2020.
Tumbuh Bersama Evangelion Selama 30 Tahun
Bagi Yoko Takahashi, A Cruel Angel’s Thesis bukan hanya karya musik, melainkan perjalanan hidup yang berjalan seiring dengan Evangelion. Ia menuturkan bahwa makna lagu ini bukan berubah, melainkan bertambah melalui pengalaman panjang bernyanyi di panggung konser, masa pandemi, hingga hadirnya penggemar generasi baru yang terus bermunculan.
Kenangan Panggung yang Tak Terlupakan
Salah satu momen paling berkesan bagi Yoko Takahashi terjadi saat ia tampil di Shanghai, Tiongkok. Di hadapan puluhan ribu penonton, ia terkejut melihat seluruh stadion menyanyikan A Cruel Angel’s Thesis dalam bahasa Jepang. Momen tersebut menjadi bukti kuat betapa besar pengaruh Evangelion secara global.
Persahabatan yang Lahir dari Evangelion
Evangelion juga mempertemukan Yoko Takahashi dengan banyak persahabatan berharga. Ia menyebut Megumi Ogata dan Megumi Hayashibara sebagai rekan seperjuangan yang tumbuh bersama popularitas animenya. Hubungan tersebut terjalin bukan hanya sebagai profesional, tetapi juga sebagai sahabat yang saling mendukung dalam perjalanan panjang industri hiburan.
Awal Tak Terduga di Dunia Evangelion
Menariknya, keterlibatan Yoko Takahashi dalam anime ini terjadi secara tak terduga. Awalnya ia hanya terlibat dalam proyek lagu penutup, hingga akhirnya dipercaya membawakan lagu pembuka. Ia mengaku sempat menganggap A Cruel Angel’s Thesis sebagai lagu yang sangat sulit dinyanyikan, namun justru menjadi salah satu lagu karaoke paling digemari.
Menjaga Esensi Lagu
Dalam setiap konser, Yoko Takahashi selalu berusaha menjaga esensi Evangelion. Ia mempertahankan karakter vokal sedekat mungkin dengan versi asli, sambil menyesuaikan setlist dengan lokasi pertunjukan. Dedikasi tersebut menjadi caranya menghormati anime tersebut dan para penggemar yang telah setia selama puluhan tahun.
Jembatan Dunia
Menutup refleksinya, Yoko Takahashi melihat Evangelion sebagai jembatan yang menghubungkan orang-orang dari berbagai negara. Ia percaya lagu anime memiliki kekuatan menyatukan, dan berharap masih bisa terus bernyanyi serta bertemu penggemar Evangelion di berbagai belahan dunia dalam beberapa tahun ke depan.
KAORI Newsline | Disadur dari Wawancara Yoko Takahashi Bersama Anime News Network










