Sinopsis
Makhluk terbang misterius bernama Zai menyerang umat manusia. Untuk melawan invasi Zai, mereka membuat pesawat tempur berkemampuan khusus yang dijuluki “Daughter”. Pesawat ini dikendalikan oleh Anima, yaitu automata yang menyerupai gadis manusia. Cerita anime ini mengisahkan tentang tokoh utama, Kei yang ingin dapat terbang dan gadis Anima bernama Gripen.
Komentar
KAORI Newsline – Karim Ibrahim
Kesukaan saya terhadap pesawat terbang sudah ada sejak memainkan game Ace Combat di konsol Playstation 2 (PS2). Setelah menonton teaser Girly Air Force, ketertarikan saya muncul untuk mengikuti serinya.
Di episode pertama anime Girly Air Force memang tidak menampilkan porsi durasi pertempuran yang lama. Dimulai dari penyerangan oleh makhluk atau entitas terbang asing yang menyerang kapal pengungsi dari Cina di laut sebelah timur dari negara tersebut. Kei bersama teman masa kecilnya Minghua sempat melakukan evakuasi dengan kapal pod. Satu hal yang mungkin tidak terbesit bagi penonton yang mengetahui bahwa perahu sekoci biasanya digunakan untuk evakuasi.
Jika ingin mengetahui kemampuan dan informasi pesawat jet sesungguhnya, anime ini kurang cocok untuk diikuti. Penggemar Ace Combat mungkin mentolerir hal tersebut karena ada pesawat dan teknologi fiktif seperti penggunaan senjata laser. Aksi pertempuran dimulai ketika kapal kelas perusak Cina yang dilengkapi anti-air-missile menjadi sitting duck (baca: tidak berdaya) terhadap kemampuan mahkluk asing terbang Zai. Bahkan bala bantuan pesawat Chengdu J-7 pun dipencundangi dalam kemampuan manuver maupun elektonik. Setelah Gripen mengalahkan Zai, pesawat tersebut kehilangan daya dorongnya dan jatuh di perairan dan mengapung. Dengan setengah sadar Gripen pun mencium Kei. Suatu awal yang klise yang mengingatkan saya pada anime Darling in the FranXX.
Terlalu dini untuk berspekulasi terhadap perkembangan dari segi romance antar karakter. Sikap Minghwa yang bossy terhadap Kei juga ditampilkan sewajarnya dan tidak menampilkan cringe yang berlebih. Di episode ini juga belum muncul gadis Anima lain seperti Eagle dan Phantom. Untungnya, Episode pertama ini menjelaskan sisi teknis pertempuran dari kemampuan Zai dan Gripen. Teknologi tersebut diantaranya HiMAT adalah teknologi pesawat manuver berkemampuan tinggi. Itulah mengapa Anima seperti Gripen memang bukan manusia biasa atau bahkan bukan manusia. Dengan kemampuan tinggi manuver tersebut, manusia biasa tidak akan sanggup mengalami tekanan gaya 9G terus-menerus bahkan lebih apalagi dengan flight suit tanpa peralatan tambahan yang mengurangi efek tersebut. Selain itu, kontrol atas pesawat tersebut bukan dibuat secara konvensional yang ada pada pesawat tempur biasa. Salah satu teknologi lainnya EPCM, yang dapat mengecoh misil yang diperlihatkan pada bagian awal episodenya.
Kesan cerita yang generik memang terlihat pada episode pertama ini. Art dan aksi-nya ditampilkan dengan baik oleh studio Satelight yang juga menangani seri Symphogear dan Macross Delta. Seri ini cocok bagi yang suka “anime gadis angkatan bersenjata” lainnya seperti High School Fleet dan Girl und Panzer.
Fakta dan Data
| Judul lain | ガーリー・エアフォース (Jepang) |
| Karya Asli | Novel Ringan karya Natsumi Kouji |
| Pengisi Suara | Morishima Yuuka sebagai Gripen Osaka Ryuta sebagai Narutani Kei Ohwada Hitomi sebagai Eagle Izawa Shiori sebagai Phantom Lynn sebagai Song Minghua |
| Sutradara | Ono Katsumi |
| Penulis Skenario | Nagai Shingo |
| Desain Karakter | Imanishi Tooru |
| Lagu Pembuka | “Break the Blue!!” oleh Run Girls, Run! |
| Lagu Penutup |
“Colorful☆Wing” oleh Gripen (Yuuka Morishima), Eagle (Hitomi Ohwada), Phantom (Shiori Izawa)
|
| Studio | Satelight |
| Situs Resmi | http://gaf-anime.jp/ |
| @GAF_anime | |
| Mulai Tayang Pada | 10 Januari 2019 (1500 GMT/ 2100 WIB / 2300 JST) |
Screenshot dan Video Trailer





KAORI Newsline











