Ulasan Genshiken Nidaime

Dini hari di Universitas Shiiou | © Shio Koo / Kodansha / Genshi Ken Second Generation Production Committee

Kini diproduksi oleh studio Production I.G, gaya visual dan animasi musim ketiga anime Genshiken yang berjudul Genshiken Nidaime benar-benar berubah secara keseluruhan. Perubahan kali ini menyesuaikan dengan kondisi dunia anime yang lebih condong ke gaya visual yang lebih moe. Hal ini juga berkaitan dengan kisah di versi komiknya yang lebih menceritakan dunia otaku yang kurang dieksplorasi lebih lanjut pada musim sebelumnya, yakni “fujoshi”.

Setelah pergantian presiden klub, kali ini Ogiue memimpin klub Genshiken dan yang cukup tidak diduga klub ini didominasi oleh kaum hawa (minus 1 trap dan 1 anggota yang dianggap antara ada dan tiada), sehingga kiblat tema dari klub ini juga mulai berubah ke arah fujoshi. Selain itu, di anime Genshiken Nidaime juga ada untuk penyelesaian konflik Madarame sejak musim pertama dan bagaimana ia melanjutkan impiannya tanpa harus terpaku oleh perasaan masa lalu.

Premis Cerita

Live drawing | © Shio Koo / Kodansha / Genshi Ken Second Generation Production Committee

Setelah angkatan Sasahara sudah lulus, kecuali 1 mahasiswi, presiden yang akan memimpin estafet kepemimpinan klub Genshiken berikutnya telah ditentukan, yakni Ogiue. Secara resmi isi klub hanyalah “perempuan”, ditambah dengan satu karakter yang yang dianggap antara ada dan tiada (karena kehadirannya hanya untuk membantu saja). Pada masa perkenalan mahasiswa baru, klub Genshiken di bawah kepemimpinan Ogiue melakukan hal yang berbeda, tepatnya dengan melakukan live-drawing di acara perkenalan klub Universitas Shiou dengan mengusung tema laki-laki sengoku. Ternyata hal tersebut berhasil menarik para otaku perempuan yang mana komposisi klub ini nantinya akan didominasi perempuan. Namun bukanlah Ogiue yang akan mendapatkan peran paling utama di anime ini, melainkan karakter trap “Hato” yang merasa bingung dengan kegemarannya di dunia fujoshi karena ia laki-laki. Ia merasa harus cross-dress untuk dapat menikmati dunia fujoshi. Selain itu, konflik terakhir yang akan diselesaikan di musim terakhir anime Genshiken ialah permasalahan cinta Madarame terhadap Saki walaupun ia sudah memiliki pacar.

Selamat datang moe modern

Modernisasi anime Genshiken | © Shio Koo / Kodansha / Genshi Ken Second Generation Production Committee

Selamat tinggal gaya lama Genshiken dan selamat datang gaya “moe”. Perubahan animasi dan penggambaran di musim ketiga ini mengalami perbedaan cukup drastis daripada musim sebelumnya. Kali ini penggambaran modern seperti model 3D dan gaya penggambaran digital sudah mulai dipergunakan dengan baik (ya, tidak menyangkal karena musim ketiga ini diproduksi oleh Production I.G). Kali ini visual animasinya cukup dapat bertahan dalam waktu bila ditonton pada zaman sekarang, terutama dengan desain karakter yang lebih baik.

Sleeping beauty trap | © Shio Koo / Kodansha / Genshi Ken Second Generation Production Committee

Jika melirik desain karakter, cukup banyak karakter baru yang diangkat dan kali ini klub Genshiken didominasi oleh perempuan.

Melirik dunia otaku yang jarang dibahas, Fujoshi

Silahkan pilih mau doujin fujoshi apa? | © Shio Koo / Kodansha / Genshi Ken Second Generation Production Committee

Musim ketiga ini memfokuskan pada tema “fujoshi” yang sebelumnya jarang dibahas. Untuk mendalami tema ini, tentunya diperlukan karakter perempuan dan hal tersebut dihadirkan dengan dominasi karakter perempuan pada klub Genshiken seperti Hopkins yang merupakan mahasiswi pindahan baru serta teman lama Ohno yang menggemari fujoshi sejak pandangan pertama dan Yoshitake merupakan perempuan penggila fujoshi yang suka berbuat keonaran di klub maupun di luar. Sementara itu ada Yajima, sekilas Anda akan melihatnya sebagai lelaki otaku, namun jangan sampai tertipu dia adalah perempuan dan ia juga seorang komikus. Terakhir juga jangan sampai tertipu juga terhadap Hato yang merupakan laki-laki, namun selalu cross-dress untuk menikmati doujinshi fujoshi. Hal tersebut dilakukannya agar tidak dicap aneh karena laki-laki menikmati fujoshi. Ketika cross-dress kemampuan menggambar Hato meningkat juga (mungkin itu salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan menggambar dalam waktu singkat).

Selebihnya hampir keseluruhan anggota di klub Genshiken dapat menggambar dan menfokuskan diri mereka untuk menggambar.

Genshi ~

Genshiken Nidaime | © Shio Koo / Kodansha / Genshi Ken Second Generation Production Committee

Ya, karena visual animasi sudah modern, kini lagu latarnya pun juga turut berubah. Tentunya dengan standar yang sudah sering diterapkan pada anime-anime yang tayang di tahunnya. Lagu pembuka dan penutupnya dapat dibilang cukup memorable dan catchy untuk didengarkan, serta sudah hilang kesunyian saat pembicaraan dengan adanya BGM diantara percakapan hingga SFX yang cukup baik.

Kesimpulan

Era baru Genshiken di bawah kendali kaum hawa | © Shio Koo / Kodansha / Genshi Ken Second Generation Production Committee

Kembali lagi seperti musim pertama, kali ini Genshiken Nidaime hadir untuk memberitahu para otaku untuk menerima dengan lapang dada apa yang Anda sukai walaupun hal tersebut cukup aneh, dan selesaikanlah permasalahan lama walaupun sudah mengerti akan resiko yang diterima. Penutupan kisah klub Genshiken ini juga menandakan akhir dari cerita anime dan komik ini (karena komiknya juga sudah tamat), sehingga saya sangat menyarankan untuk menonton serial anime Genshiken hingga Genshiken Nidaime. Kita dapat melihat proses perkembangan setiap karakter dari yang dahulu adalah otaku dengan visi luas hingga menerima realita dunia nyata yang ada ketika lulus kuliah.

Kelebihan

  • Pembahasan topik yang sebelumnya tidak terlalu diperhatikan pada musim sebelumnya, yakni “fujoshi”.
  • Finalisasi transisi animasi ke gaya visual moe modern, gaya lama anime Genshiken sudah tidak dipergunakan lagi untuk menghadirkan gaya baru yang sesuai dengan masanya.

Kekurangan

  • Tempo penceritaan dan penokohan karakter yang cukup cepat, karena dipertengahan dan akhir episode lebih terfokus akan penyelesaian konflik Madarame dan penerimaan Hato dalam menyukai fujoshi

Fakta dan Data

Karya asli Komik karangan Kio Shimoku
Judul lain Genshiken Second Generation
Pengisi suara Nozomi Yamamoto sebagai Chika Ogiue
Yukana sebagai Kanako Oono
Kazutomi Yamamoto sebagai Kenjirou Hato
Yumi Uchiyama sebagai Mirei Yajima
Sutradara Tsutomu Mizushima
Lagu Pembuka Genshi, Joshi wa, Taiyou Datta.” oleh Sumire Uesaka
Lagu Penutup Aoku Yurete Iru” oleh Nozomu Yamamoto, Sumire Uesaka, Yumi Uchiyama, Ai Kakuma
Studio Production I.G
Situs resmi http://genshiken-2daime.com/
Twitter @genshiken_2
Mulai tayang pada 07 Juli 2013

 

KAORI Newsline | Oleh Cakra Bhirawa

1 KOMENTAR

  1. Episode & scene di Genshiken Nidaime paling epic menurut aku di episode 3, 11, 13. Di episode 3 pas Madarame mau ninggalin ruang klub alasan kembali kerja pas menutup pintu langsung flashback ke Genshiken season sebelumnya pas Madarame ngusilin si Saki dengan neko mimi dengan diiringi lagu vocaloid, jadi agak kasihan, sedih, lucu. Dan di episode 11 Madarame mengungkapkan perasaanya kepada Saki meskipun ia udah tahu kalo bakal ditolak karena Saki udan sama Kousaka sejak awal. Kemudian di episode 13 semua anggota klub Genshiken melakukan semacam wisata, disini saya agak kasihan sama Madarame karena cuma dia doang angkatan yang sudah lulus. Dia memutuskan berhenti kerja di perusahaan lamanya dan berencana mencari perkerjaan lain. Pada saat dia memutuskan berhenti kerja dia menyempatkan pergi ke Akiba dan mampir ke klub Genshiken dan kasihannya lagi dia ngomong bahwa dia mungkin dame ningen. Agak sedih ama kasihan sih 🙁 maaf kalo spoiler, saya cuma mau mengungkapkan apa yang telah saya tonton.. 🙂

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses