“Jikalau dunia ini akan berakhir, apakah yang kamu inginkan?”

Apakah kalian pernah mendengar sebuah novel visual berjudul Irotoridori no Sekai? Atau bahkan ATRI yang adaptasi animenya segera rilis di tahun ini? Yap, dalam rubrik ulasan novel ringan yang saya akan ulas hari ini adalah sebuah novel yang ditulis dan diilustrasikan oleh dua orang yang memiliki “nama” di dunia novel visual. Bagaimanakah ulasannya? Simaklah ulasan dari novel ringan Moshimo Ashita, Kono Sekai ga Owaru to Shitara atau Asuseka!

Moshimo Ashita, Kono Sekai ga Owaru to Shitara
Cover (© Yukito Urushibara, Yusano, Waisshu/Kadokawa)

Moshimo Ashita, Kono Sekai ga Owaru to Shitara (もしも明日、この世界が終わるとしたら) atau yang disebut dengan Asuseka adalah sebuah seri novel ringan yang ditulis oleh Yukito Urushibara (Irotoridori no Sekai), diilustrasikan oleh Yusano (ATRI), dan penggambaran world-building yang diilustrasikan oleh Waisshu. Asuseka ini pertama kali dirilis pada 28 Desember 2022 lalu di bawah naungan Kadokawa melalui publikasi Sneaker Bunko, yang kemudian volume keduanya dirilis pada 1 Agustus 2023 lalu. Secara garis besar, Asuseka menceritakan kisah sejumlah karakter yang hidup di dalam dunia yang akan berakhir dalam waktu satu tahun ke depan dengan datangnya sebuah bintang jatuh ke dunia tersebu. Di sepanjang keseharian mereka, mereka menemukan hal yang berharga di dalamnya.

Sinopsis

Sebelum dunia itu berakhir, sang gadis berdoa.

Sebuah dunia yang dahulu kala dicintai dan diselamatkan oleh orang itu (sang pahlawan). Usianya sekarang tinggalah satu tahun. Bahkan dengan kematianku saja, dunia itu tidak bisa diselamatkan meskipun begitu…

“Sora Oosaki-san. Aku mohon padamu. Bisakah dirimu menyelamatkan dunia ini?”

“Karena kamu adalah ‘reinkarnasi’ dari pahlawan yang pernah meyelamatkan dunia ini.”

Sebelum dunia itu berakhir, sang pemuda pun bertanya pada diri sendiri.

Setelah terpanggil ke dunia ini dan menghabiskan waktu di dunia ini bersama dengan sang gadis (Yuri). Dia yang mudah cemberut dan sedikit ceroboh, tetapi diriku senang melihat senyuman yang terkadang dia tunjukkan…

Dunia ini dan seorang gadis yang ingin ku cintai. Bahkan jika salah satunya tidak bisa diselamatkan…

(Diambil dari laman resmi novel)

Ulasan

Jikalau #Kaoreaders tahu mengenai sang penulis yaitu Yukito Urushibara pasti mengetahui bagaimana beliau menulis sebuah cerita dan karakternya. Yang sudah saya duga dari awal dan memang benar dugaan saya, tetapi itu tidak menghentikan saya menyelesaikan novel Asuseka ini. Sebuah dunia yang akan berakhir dan bagaimana kita menghabiskan waktu sampai akhir itu tiba, sebuah cerita yang sudah ada sejak lama dan banyak karya juga menggunakan latar seperti ini. Tetapi yang berbeda dari Asuseka adalah “realitas” dari manusia itu sendiri.

Moshimo Ashita, Kono Sekai ga Owaru to Shitara
Yuri (© Yukito Urushibara, Yusano, Waisshu/Kadokawa)

Bukanlah sekedar deus ex-machina alias dunia bisa diselamatkan dengan suatu kekuatan yang sungguh dahsyat tetapi dalam Asuseka ini adalah bahwa manusia (atau lebih tepat para karakter) memiliki batas sendiri meskipun ada hal ajaib yang terjadi di dalam Asuseka ini. Realitas ini sungguh terpancar dalam karakter sang protagonis yaitu Sora Oosaki. Seorang pemuda SMA yang sedikit depresi, yang tiba-tiba terpanggil ke dunia lain yang sudah mau berakhir (baca: kiamat) dan dia berusaha melakukan sebisa dia sambil mengenal sang pahlawan yang dikatakan adalah kehidupan masa lalu dari Sora sendiri.

Moshimo Ashita, Kono Sekai ga Owaru to Shitara
(© Yukito Urushibara, Yusano, Waisshu/Kadokawa)

Selain itu adalah konflik batin dari beberapa karakter, terutama untuk Yuri, sang heroine kita dan seorang karakter bernama Claus yang merupakan kepala sekolah dari suatu sekolah di dunia Asuseka ini, yang di pertengahan cerita membuat diri ini menitihkan air mata. Sebagai seorang yang memiliki nama dalam dunia pergalge-an atau novel visual, sang penulis, Yukito Urushibara sungguh pandai dalam penyampaian cerita, dengan kalimat sederhana tetapi menusuk hati, dan juga penggambar sudut pandang hidup yang jleb meskipun terkadang penggambaran secara fantasi kurang.

Claus (© Yukito Urushibara, Yusano, Waisshu/Kadokawa)

Secara perkembangan karakter, saya paling menyukai perkembangan Sora selaku protagonis dalam Asuseka ini, di mana dia mulai menemukan apa yang dia cari dalam kehidupannya. Dan juga Yuri yang akhirnya menemukan apa yang dia inginkan pada akhirnya….

Secara moral, dari yang bisa saya katakan dari membaca novel Asuseka ini adalah meskipun dirimu jatuh berkali-kali janganlah menyerah karena pada akhirnya kamu akan mendapatkan apa yang kamu inginkan dan pengorbanan itu adalah hal yang manusiawi.

Jadi, kalau dunia berakhir, apa yang #Kaoreaders inginkan?

KAORI Nusantara | Oleh Widya Indrawan

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses