Dalam konferensi pers perdananya sebagai Ketua Partai Demokrat Liberal (LDP), sekaligus calon perdana menteri Jepang yang baru, Sanae Takaichi menegaskan sikap terbukanya terhadap para politikus yang sempat terlibat dalam skandal dana gelap. Ia menyebut bahwa mereka tetaplah wakil rakyat yang telah memperoleh mandat dari publik melalui pemilihan umum. “Mereka telah dikirim ke parlemen sebagai perwakilan rakyat. Tidak ada alasan untuk menyingkirkan mereka dari jabatan, selama ditempatkan di posisi yang tepat,” ujar Takaichi pada Jumat (4/10).
Fokus pada Pemulihan Ekonomi
Selain isu politik, Sanae Takaichi juga menyoroti tantangan ekonomi yang dihadapi masyarakat Jepang. Ia menegaskan pentingnya langkah cepat dalam menghadapi kenaikan harga yang menekan kehidupan sehari-hari. Menurutnya, dukungan bagi sektor usaha kecil, pertanian, perikanan, hingga fasilitas kesehatan menjadi prioritas utama pemerintah. “Banyak sektor sedang berjuang, dan kita harus turun tangan secepat mungkin,” tuturnya dengan tegas.
Buka Peluang untuk Kerja Sama Politik
Dalam kesempatan yang sama, Sanae Takaichi juga menyinggung kemungkinan perluasan kerja sama dengan partai oposisi. Ia menyebut isu-isu besar seperti amandemen konstitusi, kebijakan luar negeri, dan keamanan nasional bisa menjadi dasar untuk membangun kesepahaman lintas partai. Meski begitu, ia tidak menyebutkan partai mana yang akan diajak bergabung maupun kapan hal tersebut akan terealisasi. “Ini bukan keputusan sepihak, kita perlu waktu dan kesepakatan bersama,” katanya.
Janji Transparansi Politik
Terkait polemik dana politik yang menyeret sejumlah anggota partainya, Sanae Takaichi menegaskan pentingnya transparansi. Ia menilai penggunaan rekening resmi dan sistem pengawasan yang ketat merupakan kunci mencegah terulangnya kasus serupa. Meski siap merangkul kembali para politikus yang pernah terlibat kasus dana gelap, ia juga menegaskan tak akan ragu memberikan sanksi keras jika pelanggaran serupa terjadi lagi di masa depan.
KAORI Newsline | Sumber







