Sanseito Kecewa Takaichi Tak Lawan Globalisme

0
kehidupan di jepang sanae takaichi
© Asahi Shimbun

Ketua partai sayap kanan anti asing Jepang Sanseito, Sohei Kamiya, melontarkan kekecewaannya terhadap pidato kebijakan perdana menteri baru Jepang, Sanae Takaichi. Dalam pernyataannya kepada media di Gedung Diet pada Kamis (24/10), Kamiya mengatakan bahwa pidato tersebut tidak mencerminkan perubahan nyata dari arah politik tradisional Partai Demokrat Liberal (LDP). Ia menyebut, “Jujur saja, saya agak kecewa. Tidak ada tanda-tanda Jepang akan keluar dari arus globalisme yang selama ini mendominasi kebijakan nasional.”

Kekecewaan Soal Kebijakan Ekonomi dan Pajak

Lebih lanjut, pimpinan Sanseito menyoroti bahwa kebijakan “tanggung jawab fiskal aktif” yang dijanjikan Takaichi tampak setengah hati karena masih terikat dengan target keseimbangan fiskal atau primary balance. Ia menilai, tanpa keberanian mengambil langkah berani, pemerintah baru tak akan mampu membawa perubahan ekonomi yang signifikan. Sanseito juga kecewa karena tak ada rencana pengurangan pajak konsumsi yang bisa membantu masyarakat menengah ke bawah yang sedang kesulitan akibat inflasi.

Pendidikan dan Ketahanan Nasional Dianggap Diabaikan

Dalam pandangan Sanseito, pidato perdana menteri baru itu juga terlalu lemah dalam isu pendidikan, yang menurut Kamiya seharusnya menjadi fondasi utama pembangunan bangsa. Ia menegaskan bahwa tanpa reformasi pendidikan yang mendasar, Jepang akan sulit bersaing di tengah tantangan global. Selain itu, ia menyoroti lemahnya fokus pada keamanan pangan dan energi. “Jika Jepang tidak bisa menjamin kemandirian dalam hal makanan dan energi, maka mustahil kita bisa bicara soal pertahanan negara,” ujarnya.

Seruan Agar Jepang Berani Lepas dari Globalisme

Meski mengapresiasi langkah awal pemerintah yang berencana memperketat aturan kepemilikan tanah oleh warga asing, Sanseito menilai kebijakan tersebut belum cukup kuat. Kamiya berharap Sanae Takaichi berani mengambil langkah lebih konkret untuk mengakhiri ketergantungan Jepang terhadap sistem ekonomi global yang dianggap melemahkan kedaulatan nasional. “Kami ingin melihat Jepang yang berani berdiri di atas kaki sendiri,” tutupnya.

KAORI Newsline | Sumber

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses