Bos partai sayap kanan anti asing Sanseito, Sohei Kamiya, akhirnya buka suara terkait slogan “Japanese First” yang selama ini menjadi sorotan. Dalam wawancara terbaru, Sohei Kamiya menegaskan bahwa jargon tersebut sejatinya hanya digunakan untuk kepentingan kampanye pemilu. Ia menyebut bahwa kalimat itu hanyalah “catchphrase selama masa pemilihan”, bukan prinsip tetap dalam kebijakan partainya, Sanseito.
Slogan Tidak Dimaksudkan Untuk Diskriminasi
Meski slogan itu menuai kritik karena dianggap memicu sentimen anti asing, Sohei Kamiya membantah bahwa Sanseito mendukung pandangan diskriminatif. Dirinya bahkan mengaku sangat membenci orang-orang dengan paham eksklusif atau rasis. Menurutnya, ada sebagian kecil orang yang ekstrem dalam pemikiran anti asing, namun itu bukan arah yang diinginkan partai tersebut.
Jargon Japanese First Berasal Dari Usulan Anggota
Sohei Kamiya juga mengungkap bahwa ide penggunaan “Japanese First” bukan datang darinya secara pribadi. Slogan itu muncul dari hasil masukan para anggota partai yang dikumpulkan melalui survei internal. Ia menjelaskan bahwa respon publik terhadap jargon tersebut sebenarnya adalah cerminan keinginan rakyat agar politisi lebih memperhatikan kesejahteraan masyarakat Jepang tanpa niatan menyingkirkan orang asing.
Sanseito Berkomitmen Hindari Propaganda Anti Asing
Walaupun mengakui penggunaan slogan yang kontroversial, Sohei Kamiya menegaskan bahwa Sanseito tetap berkomitmen tidak memprovokasi diskriminasi. Pihaknya akan terus menyosialisasikan makna sebenarnya dari slogan tersebut di berbagai kesempatan agar tidak disalahartikan sebagai propaganda anti asing.
KAORI Newsline | Sumber











