Perusahaan Tokyo Tersandung Kasus Penjualan Data

0
kehidupan di jepang
© Asahi Shimbun

Kepolisian Prefektur Osaka, Jepang mengamankan Katsumi Yamazaki, bos perusahaan Business Planning yang berbasis di Tokyo, atas dugaan menjual data pribadi ribuan warga kepada sindikat penipuan. Menurut laporan Asahi Shimbun pada 12 Agustus 2025, sekitar 14.800 nama dijual oleh Yamazaki dengan mengetahui bahwa informasi tersebut berpotensi digunakan untuk tindakan kriminal, sebuah kasus yang memicu perhatian publik terhadap keamanan kehidupan di Jepang, dan masalah kriminalitas di Jepang.

Modus Sindikat Penipuan

Sindikat tersebut dikenal melakukan tokushu sagi, atau penipuan khusus melalui telepon, dengan berpura-pura menjadi pejabat atau kerabat korban. Salah satu kasus terjadi di Prefektur Hiroshima, di mana seorang wanita berusia 60-an tertipu sekitar 2,5 juta yen dengan dalih pengembalian asuransi perawatan lansia. Permintaan data dari sindikat secara spesifik menyasar orang berusia 60 hingga 80 tahun yang khawatir dengan kondisi kesehatannya, menjadikan mereka target empuk dalam skema ini.

Kerugian yang Ditimbulkan

Selain kasus di Hiroshima, polisi telah mengonfirmasi total delapan insiden penipuan yang terkait, dengan kerugian mencapai sekitar 8 juta yen. Investigasi menunjukkan bahwa antara Oktober tahun lalu hingga April tahun ini, rekening perusahaan menerima setoran sekitar 3 juta yen dari sindikat tersebut. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa daftar data pribadi lain mungkin juga telah dijual, sebuah hal mengkhawatirkan dalam kasus kriminalitas di Jepang.

Langkah Penegakan Hukum

Pada bulan Mei, Komisi Perlindungan Informasi Pribadi Jepang mengeluarkan perintah darurat kepada Business Planning untuk menghentikan penjualan data secara tidak semestinya. Polisi juga menyelidiki kemungkinan keterlibatan perusahaan ini dalam penjualan data ke sindikat penipuan lain.

KAORI Newsline | Sumber

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses