Sebuah kasus kriminalitas di Jepang kembali mencuri perhatian publik setelah seorang turis asal Australia berusia 28 tahun ditangkap polisi di Okinawa. Pria tersebut diduga menginap lebih dari satu minggu di sebuah hotel mewah di Onna, Okinawa, tanpa membayar biaya yang mencapai 516.750 yen atau sekitar 52 juta rupiah.
Modus Menghindari Pembayaran
Menurut hasil penyelidikan, turis itu menginap bersama seorang wanita sejak 15 hingga 23 September. Selama tinggal, ia menikmati fasilitas kamar serta layanan makanan dan minuman. Namun, saat waktu check-out tiba, ia hanya menunjukkan kartu kredit yang ternyata tidak bisa digunakan. Ia beralasan akan kembali dalam waktu dua menit untuk melunasi tagihan, tetapi malah menghilang begitu saja. Aksi ini langsung dikategorikan sebagai tindak penipuan dalam catatan kriminalitas di Jepang.
Penangkapan oleh Kepolisian
Polisi Ishikawa kemudian bergerak cepat setelah menerima laporan dari pihak hotel. Tak butuh waktu lama, pria itu berhasil diciduk dan dibawa ke kantor polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Meski sudah ditangkap, ia disebut masih menyangkal tuduhan yang diarahkan kepadanya. Kasus ini pun memperlihatkan bagaimana kriminalitas di Jepang bisa melibatkan warga asing dengan cara yang cukup nekat.
Dampak pada Pariwisata
Insiden ini menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi sektor pariwisata Okinawa, yang selama ini mengandalkan wisatawan asing. Meski kriminalitas di Jepang tergolong rendah dibanding banyak negara lain, kasus seperti ini menjadi pengingat bahwa pengawasan dan sistem keamanan di sektor pariwisata tetap penting. Publik pun berharap, kejadian serupa tidak terulang agar citra Jepang sebagai destinasi aman tetap terjaga.
KAORI Newsline | Sumber











