Astaga! Wanita Jepang Ini Membuang Bayinya Sendiri!

0
kehidupan di jepang

Kasus menggemparkan terjadi di Tokyo dan kembali menyoroti sisi kelam kriminalitas di Jepang. Seorang wanita berusia 23 tahun bernama Noa Kitagawa dijatuhi hukuman tiga tahun penjara dengan masa percobaan lima tahun oleh Pengadilan Distrik Tokyo. Ia terbukti bersalah karena membuang bayinya sendiri ke tempat sampah setelah melahirkan di rumah suaminya pada Juni 2024.

Bayi Ditemukan dalam Kondisi Kritis

Menurut laporan media lokal, Kitagawa melahirkan sendirian di kamar mandi sebelum memasukkan bayinya yang baru lahir ke dalam kantong plastik dan menaruhnya di tempat sampah di area apartemen terdekat. Sekitar 12 jam kemudian, seorang warga menemukan bayi tersebut dalam kondisi kritis dan segera membawanya ke unit perawatan intensif neonatal. Bayi laki-laki itu mengalami hipotermia dan pneumonia, namun berhasil selamat. Kejadian ini menambah daftar panjang kasus memilukan yang mencerminkan sisi tragis dari kriminalitas di Jepang.

Alasan Pelaku dan Latar Belakang Papakatsu

Dalam persidangan, Kitagawa mengaku bersalah atas percobaan pembunuhan dan mengungkapkan bahwa ia merahasiakan kehamilannya karena tidak ingin “menyusahkan orang lain.” Lebih lanjut terungkap bahwa bayi tersebut merupakan hasil dari hubungan “papakatsu” — bentuk kencan transaksional yang kini menjadi fenomena sosial kontroversial di Jepang. Ironisnya, sehari setelah membuang bayinya, Kitagawa dilaporkan menghadiri konser idol pria favoritnya, menunjukkan bagaimana tekanan sosial dan emosional bisa mendorong seseorang pada tindakan ekstrem dalam realitas kehidupan kriminalitas di Jepang yang kompleks.

Putusan Pengadilan dan Penyesalan

Jaksa menilai tindakan Kitagawa sangat berisiko dan tidak manusiawi karena ia memiliki banyak kesempatan untuk mencari bantuan keluarga. Namun, tim pembela berargumen bahwa terdakwa memiliki tingkat kecerdasan batas (borderline intelligence), yang memengaruhi kemampuannya dalam mengambil keputusan. Pengadilan akhirnya menjatuhkan hukuman penjara tiga tahun dengan masa percobaan lima tahun. Kitagawa sendiri mengaku menyesal dan berjanji akan menebus kesalahannya demi masa depan bayinya. Kasus ini menjadi cerminan getir dari dinamika kriminalitas di Jepang, di mana tekanan sosial dan kesepian dapat membawa seseorang pada tindakan tragis.

KAORI Newsline | Sumber

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses