Kasus mengejutkan kembali mencoreng dunia pendidikan dan menambah daftar panjang kriminalitas di Jepang. Kepolisian Prefektur Kanagawa menangkap seorang guru sekolah dasar berusia 44 tahun bernama Kazunori Soeno atas dugaan melakukan tindakan tidak senonoh terhadap muridnya sendiri. Insiden ini terjadi sekitar bulan Juni di area sekolah dasar tempatnya mengajar, yang terletak di Kota Kawasaki. Korban, seorang siswi kelas empat berusia sembilan tahun, disebut mengalami pelecehan langsung di lingkungan sekolah.
Kasus Terungkap Setelah Pengakuan Korban
Kasus ini terungkap setelah sang korban menceritakan kejadian yang dialaminya kepada sang ibu. Sang ibu kemudian melapor ke pihak kepolisian Kanagawa, yang segera melakukan penyelidikan mendalam. Setelah mengumpulkan bukti dan keterangan, polisi akhirnya menangkap Soeno. Namun, ketika dimintai keterangan, Soeno membantah tuduhan tersebut. “Saya tidak mengingat hal itu,” ujarnya kepada penyidik. Meskipun menyangkal, aparat tetap melanjutkan penyelidikan karena terdapat indikasi kuat yang mengarah pada dugaan pelecehan terhadap anak di bawah umur.
Reaksi Pihak Sekolah dan Pemerintah Daerah
Kasus ini memicu kemarahan publik dan menjadi perbincangan hangat di media sosial, terutama karena pelaku adalah seorang pendidik yang seharusnya menjadi teladan bagi murid-muridnya. Menanggapi kejadian tersebut, Dewan Pendidikan Kota Kawasaki langsung mengambil tindakan dengan memindahkan Soeno ke tempat kerja lain sambil menunggu hasil penyelidikan polisi. Direktur Departemen Kepegawaian Dewan Pendidikan, Masayuki Miyagawa, menyampaikan, “Kami akan memverifikasi fakta dan mengambil tindakan tegas.” Pernyataan ini diharapkan bisa menenangkan masyarakat yang mulai khawatir dengan meningkatnya kasus kriminalitas di Jepang yang melibatkan tenaga pendidik.
Kekhawatiran atas Keamanan Siswa di Jepang
Kasus ini menambah daftar panjang insiden yang melibatkan guru di Jepang dalam tindakan tidak pantas terhadap muridnya. Banyak orang tua kini mulai menuntut adanya pengawasan lebih ketat di sekolah, termasuk evaluasi psikologis bagi tenaga pengajar.
Di tengah meningkatnya kasus serupa, publik berharap agar pihak berwenang memperkuat langkah pencegahan dan perlindungan anak-anak dari bentuk pelecehan di lingkungan pendidikan. Kasus ini menjadi pengingat bahwa upaya menjaga integritas moral guru sangat penting dalam membangun masa depan pendidikan yang aman di tengah realitas kriminalitas di Jepang.
KAORI Newsline | Sumber











