Pernyataan Bos Partai Sayap Kanan Anti Asing Sanseito, Sohei Kamiya Tuai Kritik Tajam Publik

0
anti asing
Bos Partai Sanseito, Sohei Kamiya © Photo courtesy of Akari Sugiyama/ASAHI

Sohei Kamiya, pemimpin Partai sayap kanan anti asing Sanseito yang dikenal dengan sikap konservatifnya, baru-baru ini kembali menjadi sorotan. Dalam pidato kampanye di Ginza, Tokyo, ia menyampaikan pernyataan yang menyebut bahwa hanya perempuan muda yang bisa melahirkan, sedangkan pria dan perempuan lansia tidak bisa. Pernyataannya itu sontak memicu reaksi keras dan menuai kritik dari berbagai kalangan yang peduli dengan kehidupan di Jepang.

Masyarakat Bereaksi, Seruan Antidiskriminasi Menggema

Tak butuh waktu lama, pernyataan Sohei Kamiya menuai respons negatif dari publik. Di berbagai kota di Jepang, mulai dari Tokyo hingga daerah lain, masyarakat menggelar aksi protes. Mereka menilai bahwa pernyataan itu mencerminkan pandangan diskriminatif dan mencoba mengotakkan peran perempuan dalam kehidupan di Jepang. Sejumlah perempuan dan anak muda turun ke jalan, menyerukan inklusivitas dan kesetaraan gender dalam setiap aspek kehidupan masyarakat.

Kritik dari Aktivis dan Akademisi

Aktivis dan tokoh hukum juga turut menyampaikan keprihatinannya. Seorang pengacara dari Kanagawa mengatakan bahwa retorika seperti ini mengandung kekerasan simbolik terhadap perempuan. Ia menegaskan bahwa kehidupan di Jepang seharusnya memberikan ruang bagi semua orang—terlepas dari usia dan jenis kelamin—untuk berkontribusi sesuai pilihan mereka. Menurutnya, tugas politik bukanlah memaksa perempuan untuk melahirkan, melainkan menciptakan lingkungan yang mendukung mereka yang ingin menjadi orang tua.

Sanseito Dituding Seksis, Tapi Tetap Membela Diri

Meski dikecam, Sohei Kamiya tak mundur dari ucapannya. Ia menyatakan bahwa yang disampaikannya adalah fakta biologis, bukan diskriminasi. Ia bahkan membela diri dengan mengatakan bahwa Partai Sanseito mencalonkan banyak perempuan dalam pemilu. Namun, tetap saja banyak yang menilai bahwa komentarnya mempersempit peran perempuan dalam kehidupan di Jepang dan mendorong narasi seksis yang sudah ketinggalan zaman.

KAORI Newsline | Sumber

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses