Dua Orang Jepang Berbuat Tak Senonoh Dengan Gadis di Bawah Umur di Laos dan Myanmar

0
kehidupan di jepang
© NHK

Dunia internasional kembali diguncang oleh kasus kriminalitas yang melibatkan dua pria asal Jepang. Polisi Prefektur Aichi menangkap Kazuhiko Uji (65) dari Nagoya dan Yoshihiro Shirai (60), seorang dokter gigi dari Osaka. Keduanya diduga membuat video tak senonoh dengan gadis di bawah umur di Laos dan Myanmar.

Kronologi Aksi Bejat

Menurut penyelidikan, Uji disebut melakukan tindakan tersebut di Laos sekitar Maret tahun ini. Sementara itu, Shirai diduga melakukan hal serupa di Myanmar pada Oktober tahun lalu. Dugaan kuat menyebutkan keduanya membayar untuk bertemu para korban, sebelum merekam aksi tersebut sebagai bagian dari aktivitas kriminalitas mereka.

Barang Bukti Mengejutkan

Polisi menyita media penyimpanan milik Uji yang berisi lebih dari 1.000 video cabul. Lebih mengejutkan lagi, milik Shirai ditemukan lebih dari 10.000 video serupa. Analisis data ponsel juga mengindikasikan keduanya saling bertukar informasi terkait prostitusi anak di luar negeri, memperkuat dugaan keterlibatan dalam jaringan kriminalitas lintas negara.

Sikap Para Pelaku

Saat ditangkap, Uji memilih bungkam dan tidak memberikan komentar. Sebaliknya, Shirai membantah sebagian tuduhan dengan alasan tidak mengetahui bahwa para gadis yang terlibat berusia di bawah 18 tahun. Meski begitu, bukti yang terkumpul membuat keduanya tetap harus menghadapi jerat hukum atas tindak kriminalitas yang dilakukan.

Peringatan dari Kedutaan Jepang

Kedutaan Jepang di Laos sebelumnya sudah mengeluarkan peringatan pada Juni lalu, setelah muncul unggahan di media sosial terkait prostitusi anak. Pihak kedutaan menegaskan bahwa hukum Laos melarang prostitusi dalam bentuk apa pun, serta menegaskan adanya aturan khusus yang juga mencakup kejahatan yang dilakukan di luar negeri. Kasus ini semakin memperlihatkan betapa seriusnya dampak kriminalitas seksual lintas batas.

KAORI Newsline | Sumber

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses