Jepang Makin Kurang Menarik di Mata Tenaga Kerja Asing

0
tenaga kerja asing di jepang kehidupan di jepang
Photo by: Justin McCurry for the Guardian

Fenomena turunnya jumlah minat tenaga kerja asing di Jepang kini menjadi perhatian besar. Meski pemerintah Jepang di era baru berharap pada kebijakan pembatasan imigrasi, realitanya justru Jepang mulai tidak dipilih sebagai destinasi kerja utama. Banyak pekerja asing menilai negara itu tidak lagi menawarkan keuntungan finansial sebesar dulu, terutama akibat stagnasi ekonomi yang panjang.

Penurunan Drastis dari Tiongkok, Sementara Negara Lain Menyusul

Data menunjukkan penurunan tajam pekerja asing di Jepang, terutama dari Tiongkok. Pada 2015 ada lebih dari 38 ribu peserta magang asal Tiongkok, namun pada 2023 jumlahnya tinggal sepertiganya. Kini, pekerja asal Tiongkok merasa mereka bisa mendapat penghasilan lebih baik tanpa harus meninggalkan negaranya. Fenomena ini membuat profil pekerja asing di Jepang berubah perlahan.

Upah Rendah dan Biaya Hidup Tinggi Menjadi Keluhan

Para pekerja asing menyebut upah sekitar 18–20 juta rupiah per bulan terlihat besar, namun potongannya juga tidak sedikit. Setelah mengurangi biaya asrama dan asuransi, sisa yang dibawa pulang tidak banyak. Bagi banyak pekerja, jumlah itu tidak sebanding dengan biaya hidup serta tekanan kerja di Jepang. Di sisi lain, banyak negara Asia seperti Korea Selatan, Singapura, hingga Taiwan menawarkan gaji jauh lebih tinggi. Tak heran mulai banyak tenaga kerja asing makin menganggap Jepang kurang menjanjikan.

Jepang Kini Hanya Jadi Batu Loncatan

Situasi serupa terjadi pada pekerja dari Filipina. Banyak dari mereka memandang Jepang sekadar pemberhentian sementara sebelum menuju Eropa atau Amerika Serikat. Pengalaman bekerja di Jepang memang dihargai oleh perusahaan di negara-negara Barat, namun Jepang tidak lagi menjadi tujuan akhir. Hal ini memperkuat tren bahwa minat tenaga kerja asing di Jepang terus menurun dari tahun ke tahun.

Pergeseran Asal Negara Pekerja

Dengan melemahnya minat dari Tiongkok dan negara Asia Tenggara tertentu, kini Jepang lebih banyak menarik pekerja dari Sri Lanka, Nepal, India, bahkan diprediksi mulai menerima lebih banyak pekerja dari Afrika. Pergeseran ini menandakan perubahan demografis besar dalam lanskap tenaga kerja asing di Jepang yang membuat masa depan ketenagakerjaan negara tersebut semakin tidak pasti.

KAORI Newsline | Sumber

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses