Kehidupan di Jepang kembali menjadi sorotan setelah sebuah survei mengungkap fakta menarik tentang hubungan rumah tangga. Banyak pasangan suami-istri ternyata sudah menyadari bahwa pasangannya pernah atau sedang “main curang”. Temuan ini memperlihatkan perubahan cara pandang terhadap pernikahan yang kini dinilai semakin beragam dan tidak lagi kaku seperti stereotip lama.
Hasil Survei yang Mengejutkan
Survei ini dilakukan oleh perusahaan IT Raison d’Etre pada September 2025 dengan responden pria dan wanita menikah berusia 20 hingga 59 tahun. Dalam konteks kehidupan di Jepang, hasilnya cukup mengejutkan karena sekitar 35 persen responden mengaku pasangannya mengetahui perselingkuhan tersebut. Angka ini menunjukkan bahwa perselingkuhan bukan lagi rahasia mutlak dalam sebagian rumah tangga.
Dari Tidak Tahu hingga Menerima
Masih dalam kehidupan di Jepang, sekitar 45 persen responden menyebut pasangannya tidak curiga dan tidak mengetahui perselingkuhan. Namun, ada pula yang berada di area abu-abu, di mana pasangan mencurigai tetapi tidak menemukan bukti. Menariknya, sebagian responden menyatakan pasangannya tahu dan menerima kondisi tersebut, menandakan adanya hubungan terbuka yang disepakati bersama.
Relasi Terbuka dan Stabilitas Pernikahan
Perusahaan penyelenggara survei menilai bahwa sebagian pasangan justru merasa hubungan menjadi lebih stabil ketika ada kesepakatan soal kebebasan relasi. Alih-alih menutup-nutupi, pasangan memilih membuat aturan bersama agar tidak merasa dikhianati. Pendekatan ini mencerminkan pergeseran nilai dalam pernikahan modern di Jepang.
Perbedaan Sikap Berdasarkan Gender
Jika dilihat dari sisi gender dalam kehidupan di Jepang, pria dan wanita menunjukkan pola yang sedikit berbeda. Sekitar 20 persen pria dan 10 persen wanita menyebut perselingkuhan sudah diketahui secara terbuka. Sementara itu, wanita sedikit lebih banyak yang mengaku menemukan langsung perselingkuhan pasangannya dibanding pria, menandakan perbedaan cara menghadapi konflik rumah tangga.
Generasi Muda Lebih Terbuka
Perbedaan paling mencolok dalam kehidupan di Jepang terlihat dari kelompok usia. Generasi 20-an jauh lebih terbuka, dengan sekitar 30 persen mengaku perselingkuhan diketahui dan dianggap hal biasa. Angka ini jauh menurun pada usia 40 dan 50-an. Temuan ini memperkuat kesimpulan bahwa generasi muda Jepang semakin menerima konsep pernikahan kontrak, kebebasan pribadi, dan non-intervensi dalam kehidupan pasangan.
KAORI Newsline | Sumber











