Gubernur Tokyo, Jepang, Yuriko Koike, menyampaikan keprihatinannya terhadap arah kebijakan beberapa partai dalam Pemilu Majelis Tinggi Jepang yang membahas pembatasan orang asing. Dalam konferensi pers rutin pada 11 Juli 2025 lalu, ia menegaskan bahwa pendekatan yang terlalu eksklusif dapat berujung pada sikap “anti-orang asing” yang berbahaya bagi kehidupan di Jepang.
Kehidupan Multikultural Perlu Didukung
Menurut Koike, banyak orang mungkin merasa cemas setelah mendengar pemberitaan tentang kriminalitas yang melibatkan warga asing. Namun, ia menekankan pentingnya fokus pada bagaimana semua orang—termasuk warga asing—dapat hidup bersama secara harmonis. Sebagai bagian dari upaya ini, ia ingin agar aturan yang berlaku di Jepang, khususnya di Tokyo, dapat disampaikan dengan baik kepada seluruh penduduk, termasuk pendatang.
Tinggal Bersama dalam Keberagaman
Gubernur Tokyo juga menyoroti fakta bahwa kehidupan di Jepang, khususnya di Tokyo, telah lama diwarnai oleh keberagaman. Banyak wilayah di ibu kota dihuni oleh berbagai kalangan, termasuk orang asing yang datang untuk bekerja, belajar, atau tinggal secara permanen. Koike berharap masyarakat dapat membuka ruang dialog untuk mencari cara hidup berdampingan secara damai, bukan justru memisahkan satu sama lain. Sebelumnya beberapa pemimpin di Jepang juga sempat menyampaikan pernyataan serupa.
KAORI Newsline | Sumber











