Pendaftar Universitas Swasta di Jepang Terus Menurun

0
kehidupan di jepang
© Nachi Kio, KADOKAWA/Our Remake Production Committee/Gambar hanyalah ilustrasi

Dalam tiga tahun terakhir, pendaftaran di universitas swasta Jepang mengalami penurunan yang cukup mencolok. Menurut data terbaru, lebih dari separuh universitas swasta di negara tersebut tidak berhasil memenuhi kuota penerimaan mahasiswa baru pada tahun fiskal 2025. Fenomena ini menjadi sorotan dalam kehidupan di Jepang, terutama bagi masyarakat yang memandang pendidikan tinggi sebagai pilar penting pembangunan.

Wilayah Perkotaan Bertahan, Daerah Lain Terpuruk

Meski universitas di kota besar seperti Tokyo, Osaka, dan Fukuoka masih mampu mempertahankan jumlah pendaftar, situasinya berbeda di daerah lain. Banyak kampus di wilayah nonperkotaan yang mengalami kekurangan mahasiswa secara signifikan. Penurunan ini turut memengaruhi dinamika kehidupan di Jepang, khususnya di daerah yang bergantung pada keberadaan kampus untuk menggerakkan roda ekonomi lokal.

Dampak Terhadap Masa Depan Perguruan Tinggi

Beberapa universitas diperkirakan harus menghentikan penerimaan mahasiswa pada tahun fiskal 2026 atau bahkan menutup operasionalnya. Kuota penerimaan secara nasional untuk universitas swasta tercatat sebanyak 502.755 pada tahun ini, turun untuk pertama kalinya dalam 22 tahun. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai keberlanjutan pendidikan tinggi dalam kehidupan di Jepang.

Kebijakan Pemerintah Untuk Mengatasi Krisis

Kementerian Pendidikan Jepang berencana memperketat regulasi pendirian departemen baru di perguruan tinggi swasta yang tidak memenuhi kuota. Selain itu, mereka mendorong universitas untuk melakukan merger, perampingan, atau penutupan jika diperlukan. Langkah ini diharapkan bisa menjaga stabilitas kehidupan di Jepang melalui pendidikan tinggi yang lebih efisien dan relevan dengan kebutuhan daerah.

Dukungan Untuk Pendidikan yang Berdampak Lokal

Pemerintah juga menyiapkan dukungan khusus bagi universitas yang berperan penting dalam mengembangkan perekonomian daerah. Universitas yang menghadapi risiko manajemen akan diarahkan untuk melakukan reorganisasi demi memastikan keberlanjutan kontribusinya terhadap kehidupan di Jepang.

KAORI Newsline | Sumber

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses