Sebuah kabar mengejutkan datang dari dunia pacuan kuda Jepang. Untuk pertama kalinya sejak berdiri pada tahun 1982, Sekolah Balap Kuda milik Japan Racing Association (JRA) tidak akan melahirkan joki kuda baru di tahun 2026. Informasi ini diumumkan pada September 2025 dan langsung menimbulkan keprihatinan di kalangan pecinta balap kuda.
Ketatnya Pelatihan JRA
Menjadi joki kuda di Jepang bukan perkara mudah. Program pelatihan JRA terkenal sangat ketat, berlangsung selama tiga tahun dengan materi mencakup teknik menunggang, perawatan kuda, aturan balap, hingga pelatihan fisik intensif. Para siswa bahkan harus tinggal di asrama dan menjalani kehidupan disiplin ala militer. Dengan standar yang begitu tinggi, tak heran jika angka kelulusan sangat kecil setiap tahunnya.
Faktor Penyebab Tidak Ada Lulusan
Krisis ini berfokus pada angkatan ke-42 yang mulai berlatih pada 2023. Dari tujuh siswa yang masuk, semuanya gagal mencapai garis akhir. Beberapa tidak mampu menjaga berat badan ideal yang diwajibkan untuk joki kuda, sementara yang lain terkena sanksi karena melanggar aturan penggunaan smartphone. Ada juga yang tertahan karena gagal dalam ujian akademik maupun praktik menunggang. Kombinasi masalah ini membuat tahun 2026 sepi dari debutan baru.
Dampak Bagi Dunia Pacuan Kuda
Absennya joki kuda baru tentu menimbulkan kekhawatiran. Dengan semakin bertambahnya usia joki senior, industri balap kuda di Jepang dikhawatirkan kekurangan tenaga muda. Tanpa wajah-wajah baru, gairah penonton juga bisa berkurang. Di sisi lain, situasi ini bisa menjadi pemicu bagi JRA untuk mengevaluasi sistem pelatihan, agar tetap menjaga kualitas tanpa mengorbankan regenerasi.
Harapan di Masa Depan
Meski tahun 2026 tanpa joki baru, bukan berarti masa depan suram. Tahun 2025 masih melahirkan talenta seperti Yuzuki Tanihara, joki perempuan ke-14 dalam sejarah JRA. Hal ini membuktikan bahwa jalur menuju karier joki kuda tetap terbuka, hanya saja semakin selektif. Harapannya, ke depan JRA bisa menyeimbangkan tradisi dengan kebutuhan zaman, agar dunia balap kuda Jepang tetap hidup dengan semangat baru.











