Belakangan ini, media sosial di Jepang diramaikan dengan kabar yang menyesatkan soal kebijakan terkait imigran/orang asing. Beberapa unggahan menyebut Pemerintah Tokyo tengah berupaya mendorong penerimaan imigran secara besar-besaran. Isu ini memicu perdebatan hangat, padahal kehidupan di Jepang tidak serta merta berubah hanya karena rumor tersebut.
Latar Belakang Kesalahpahaman
Salah satu pemicu misinformasi muncul pada Agustus lalu, saat Tokyo menandatangani nota kesepahaman dengan Komite Ekonomi Jepang-Mesir di bidang ketenagakerjaan. Informasi ini dipelintir di media sosial sebagai kesepakatan untuk menerima imigran/orang asing, padahal sebenarnya isi dokumen hanya berkaitan dengan dukungan dan saran dalam program pelatihan yang dijalankan pihak Mesir. Kesalahpahaman serupa kembali muncul pada September ketika pemerintah kota mengumumkan rencana penyediaan perumahan untuk warga asing yang bekerja atau berbisnis. Rumor yang beredar menyebut imigran akan ditempatkan di apartemen mewah dengan biaya dari pajak warga, yang jelas tidak sesuai kenyataan dalam kehidupan di Jepang.
Klarifikasi dari Pemerintah Tokyo
Menanggapi derasnya informasi menyesatkan, Pemerintah Tokyo segera mengunggah klarifikasi di situs resminya. Dijelaskan bahwa program perumahan tersebut sepenuhnya dikelola oleh perusahaan swasta dengan dukungan berupa insentif pajak dari pemerintah pusat, bukan subsidi langsung dari dana publik. Sementara itu, nota kesepahaman dengan pihak Mesir menegaskan bahwa tidak ada klausul terkait penerimaan imigran. Langkah ini diambil agar masyarakat mendapat informasi akurat dan tidak salah paham tentang dinamika kehidupan di Jepang.
Pentingnya Informasi yang Benar
Kasus ini menjadi pengingat bahwa misinformasi dapat dengan mudah memengaruhi opini publik. Dengan kehidupan di Jepang yang semakin beragam, kebutuhan akan informasi akurat semakin penting. Pemerintah Tokyo berkomitmen untuk terus meluruskan kabar keliru melalui situs resmi maupun kampanye tagar di media sosial, demi menciptakan suasana yang lebih kondusif dan berimbang.
Baca juga:
Gubernur Tokyo Minta Jepang Tidak Menolak Orang Asing
KAORI Newsline | Sumber











